Matahari sore yang memancarkan cahaya jingga menyentuh wajahnya. Keringat yang bercucuran hasil dari latihannya pun tak ada hasilnya. Sudah bertahun tahun ia memimpikan gelar juara itu, namun yang didapat hanyalah kekalahan, rasa sakit, hingga cedera yang tak kunjung membaik. Melihat teman sepengalaman selalu menjadi pemain inti di setiap pertandingan, sedangkan ia hanya duduk menonton di bangku cadangan.Â
Terkadang rasa sakit dan rasa sedih ia rasakan karena merasa dirinya yang tak kunjung berkembang. Ia merenung dan berbicara, "Kapan ya aku menjadi pemain inti dan menjuarai lomba untuk mewakili sekolahan ku" ucapnya
  Ia adalah Dani pemain volly  yang berasal dari Smk Negeri 1 Jetis yang menjadi sorotan karena selalu berada di bangku cadangan, Saat Dani dirumah terdapat kiriman pesan dari sang pelatih. Pelatihnya menyampaikan bahwa sekolah ia akan mengikuti lomba kejuaraan antar sekolah. Setelah membaca pesan tersebut semangat Dani pun tumbuh dan berkeinginan menjuarai lomba tersebut, tapi di sisi lain rasa takut dan perasaan bergetar pada dirinya selalu muncul.Â
Pada saat latihan pelatihnya berbicara "Ayo latihannya yang benar ini seleksi agar bisa terpilih menjadi pemain mewakili sekolahan", Dani yang mendengar ucapan dari pelatihnya pun sontak langsung membuat semangatnya bergejolak dan berusaha keras agar bisa terpilih untuk mewakili sekolahan nya.
  Waktu berlalu dan hari menuju lomba sudah sangat dekat. Dan latihan Dani pun sudah masuk pada latihan terakhir sebelum lomba dimulai. Pada saat usai latihan Dani tiba-tiba dipanggil oleh pelatihnya "Dani, kamu terpilih menjadi pemain tambahan, Siapkan fisik dan mentalmu buat besok" Ucap pelatih Dani kepadanya. Mendengar hal tersebut Dani sangat gembira dan bersyukur karena terpilih untuk mewakili sekolahannya walaupun menjadi pemain tambahan.Â
Alhamdullilah akhirnya aku bisa mewakili sekolahanku meski sudah pasti menjadi pemain cadangan" Ucap Dani dengan senang dan juga diiringi rasa kecewa karena belum bisa menjadi pemain inti. Kini target Dani hanya tinggal selangkah yaitu menjadi pemain inti dan dapat menjuarai lomba untuk mengharumkan nama sekolahannya.
  Hari yang dinanti-nanti kan sudah tiba sudah beberapa pertandingan sudah dimulai, Namun Dani belum juga bisa untuk menjadi pemain inti di tim nya. Saat ini sekolah Dani masuk final dan berhadapan dengan Sekolah Sma Negeri 2 Mojokerto yang dikenal pemainnya berpostur tinggi dan mempunyai spike keras dan dijuluki sebagai titan di lapangan karena postur pemain yang diatas orang normal.Â
Pertandingan dimulai kini sudah memasuki skor pertengahan dan sekolah Dani dibuat kewalahan dan tertinggal jauh dengan skor lawan, "Duh sampai kapan kita main jelek begini bisa bisa kita dikalahkan telak oleh lawan" ucap Dani dalam hati dengan wajah yang murung dan perasaan kesal", Muka kesal dari Dani saat melihat pertandingan pun diketahui oleh sang pelatih bahwa ia juga kesal tim nya main tidak kompak, Namun pelatih belum juga memasukkan Dani pada pertandingan sebagai pemain pengganti.
   Tak lama teman Dani tiba-tiba mengalami cedera dan mau tidak mau pelatih harus mengganti pemain tersebut. "Dani, kamu masuk! Ambil posisi menjadi spiker gausah gerogi pede aja hancurkan lawanmu itu!" ucap pelatih Dani. Jantung Dani berdegup kencang. Ini adalah kesempatan yang ia tunggu tunggu. Dani merasa gugup, tapi tekadnya lebih besar dari rasa takutnya.Â
Ia teringat betapa kerasnya ia berlatih selama ini, betapa banyak waktu yang Dani habiskan untuk memperbaiki performanya sendiri. Ini adalah waktu untuk membuktikan bahwa Dani bisa.
  Saat peluit tanda ada pemain masuk berbunyi Dani langsung mengawali servis terlebih dahulu. Dani melakukan servis yang sangat keras hingga penonton pun dibuat takjub olehnya. Pada saat menerima smash dari lawan Dani mengalami kesulitan untuk menerima bolanya.Â