Mohon tunggu...
Nur Arifah Drajati
Nur Arifah Drajati Mohon Tunggu... Dosen dan Guru -

Menjaga Perilaku dan Keilmuan dengan Istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Sekolah RSBI Menjadi RSBA

7 November 2011   14:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:57 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pagi yang cerah menjemput setiap guru menuju sekolahnya. Demikian juga guru sekolah kami. Dengan semangat membara, kami bergegas menuju ruang pertemuan di setiap Senin pukul 06.30.

Kepala Sekolah dan Wakil sudah siap di meja depan untuk memimpin rapat rutin bagi para guru. Di saat yang sama, Bapak Kami, yang sudah kami anggap sebagai orang tua kami, Bp. Arief Rachman memasuki ruangan pertemuan. Kemudian beliau memberikan beberapa hal yang berkaitan dengan pembelajaran dan menyemangati kami untuk selalu berbuat dan mengajar dengan tulus hati.

Di tengah petuah beliau mengatakan: "sekolah ini dibangun dengan hati dan jangan sampai sekolah ini berhenti hanya menjadi sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Tetapi harus bertaraf RSBA." Kami terhenyak dan bertanya-tanya, apa itu RSBA dan mengapa harus RSBA.

Beliau melanjutkan," RSBA adalah Rintisan Sekolah Bertaraf Akhirat". Ternyata itulah kepanjangan dari RSBA. Beliau melanjutkan bahwa sekolah kami bukan hanya bertaraf internasional tetapi lebih dari itu bahwasanya sekolah kami bertaraf akhirat. Harapan bertumpu pada guru yang dapat membimbing siswa didiknya menjadi lulusan yang terbaik dari berbagai sisi. Baik dari sisi yang dapat terlihat oleh manusia maupun di sisi Tuhan. Dengan demikian akan tercipta manusia seutuhnya. Jiwa dan raga yang sehat serta pikiran yang kreatif dan ber Ketuhanan.

Dengan bertaraf RSBA, sekolah mempersiapkan generasi yang tidak lekang oleh hujan dan bertahan dimanapun berada. Demikian juga guru-guru yang mendidik siswa, ikhlas memberikan ilmunya dan siswa yang dididik ikhlas untuk menerima ilmu dari gurunya. Jadilah simbiose mutualisme dalam kehidupan ini.

Sungguh suatu impian dari sekolah yang digembar-gemborkan menjadi sekolah unggulan. RSBI yang digadang gadang akan menjadi contoh yang baik  bagi sekolah-sekolah yang masih bertaraf nasional. Ayo tetap semangat bagi para pendidik yang berada dalam kelompok RSBI dan sebarkan virus yang baik pada siswa-siswi didiknya dengan mendidik dengan tulus ikhlas dan juga menyebarkan virus kebaikan bagi sekolah di sekitarnya.

Bahwasanya menjadi sekolah SBI adalah tujuan yang mulia, tetapi juga harus diingat bahwa tidak berhenti hanya pada batas tersebut. Tetapi akan jauh lebih bernilai jika sekolah tersebut akan menjadi SBA yaitu sekolah bertaraf akhirat. Dengan bekal hati yang tulus serta terus berupaya memperbaiki kinerja, kita semua bisa mengantarkan generasi muda Indonesia menjadi generasi unggulan di masa depan baik di dunia dan di akhirat nanti.

Tetap Semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun