Mohon tunggu...
Nur Ardiyansyah
Nur Ardiyansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Sport

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dosen Teknik Mesin UMY Rancang Mobile Micro-Bubble Aerator di Waduk Rawa Jombor

8 Februari 2023   20:32 Diperbarui: 8 Februari 2023   21:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klaten, Jawa Tengah - Tim Pengabdian Masyarakat Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang diinisiasi oleh Thoharudin, S. T., M. T., Ph. D., Sunardi, S. T., M. Eng., Ph. D., Aditya Kurniawan, S. T., bersama mitra kolaborasi yakni Arif Setyo Nugroho, S. T., M.T. dari Sekolah Tinggi Teknologi Warga Surakarta, mengadakan pengabdian di Rowo Jombor, Klaten dengan mengusung tema "Aplikasi Mobile Micro-Bubble Aerator pada Budidaya Ikan Nila di Waduk Rowo Jombor-Klaten".Pengabdian ini akan berlangsung pada tahun 2023 ini dengan estimasi waktu kurang lebih 3 bulan terhitung mulai bulan Januari-Maret.

Kualitas air di Rowo Jombor masih tidak stabil, khususnya pada musim kemarau, sirkulasi air di rowo sangat terhambat. Dengan demikian, oksigen dalam air cenderung rendah yang berakibat ikan kekurangan oksigen. Tahun 2021, telah dilakukan pengeboran sumur aliran bawah tanah sebagai media sirkulasi air pada keramba, tetapi hal tersebut membutuhkan daya yang tidak sedikit sehingga pembudidaya akan mengalami penambahan biaya operasional yang tidak sedikit.

Ketua pengabdian, Thoharudin, S. T., M. T., Ph. D., menyampaikan tujuan dari pengabdian ini. "Sistem aerasi sangat penting dalam akuakultur semi-intensif dan intensif untuk mempertahankan lingkungan yang konsisten. Aerasi menyediakan oksigen bagi organisme air. Aerasi tipe microbubble, kandungan oksigen terlarut dalam air dapat meningkat. Kompresor digerakan dengan mesin genset yang diapungkan di atas perahu karet, sehingga proses aerasi dilakukan secara mobile dan menjangkau semua keramba ikan. Saluran udara menuju air terbuat dari batu berpori, sehingga udara yang masuk ke dalam air berupa micro bubble. Dengan hal ini, kandungan oksigen terlarut dalam air akan tetap terjaga dengan efisien konsumsi energi oleh pembudi daya." tutupnya. (VA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun