Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20
Bangga rasanya ketika mengetahui bahwa negara kita tercinta, yaitu Indonesia termasuk dalam anggota G20, selain karena menjadi satu-satunya negara di Asia tenggara  yang menjadi anggota, juga karena ketika negara kita ada dalam daftar tersebut itu artinya Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara yang memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik, dan bukan hanya itu bahkan tahun 2022 ini Indonesia terpilih sebagai Presidensi G20 (tuan rumah KTT tahunan G20).
Bagaikan sedang mengukir sejarah, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan Indonesia saat ini, ketika hampir semua negara didunia sedang berusaha memulihkan ekonomi dari dampak pandemi, dan sedang berjuang melawan resesi, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk pertama kalinya menjadi Tuan Rumah Konferensi Tingkat Tinggi tahunan G20. Dengan dipilihnya Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 di tahun 2022 ini, dapat diartikan bahwa dunia sudah mengakui Indonesia dalam banyak hal, khususnya peran negara ini dalam perekonomian secara global.
Dijadwalkan akan diselenggarakan di Bali pada bulan November 2022, dengan tema ' Recover Together, Recover Stronger ' ,  KTT G20 adalah puncak acara dari Rapat Tahunan G20, yang berawal dari pertemuan para ahli dari negara anggota G20, lalu dilanjutkan  dengan pertemuan tingkat Menteri dan para deputinya, dan diakhiri dengan pertemuan para Kepala negara anggota G20 (KTT).
Kesiapan Indonesia untuk menjadi Presidensi G20 telah dibuktikan dengan dibentuknya Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, dan Gubernur Bank Indonesia terpilih menjadi salah satu panitia, yaitu Ketua II dalam bidang Finance Track.
Manfaat yang diperoleh Indonesia sebagai Presidensi G20
Salah satu manfaat utama yang diperoleh dengan menjadi Tuan Rumah dari Rapat Tahunan G20, adalah dapat menyisipkan  isu-isu penting negara, bahkan bisa menjadikannya sebagai agenda prioritas untuk dibahas, itu sungguh sangat menguntungkan bagi Indonesia apabila kesempatan tersebut dapat digunakan dengan sangat baik.
Dalam Presidensi G20, Bank Indonesia memiliki lima agenda prioritas untuk dibahas, dengan keterkaitan kerjasama sebagai Bank Sentral, dan dari kelima agenda tersebut, agenda yang paling menarik untuk diikuti adalah kerjasama dalam bidang sistem pembayaran di era digital, salah satunya adalah inisiasi untuk bank-bank sentral mengeluarkan Central Bank Digital Currency (CBDC), namun dari kelima agenda yang ada, pembahasan yang paling akan terasa langsung dampak nya pada masyarakat adalah kerjasama dibidang inklusi ekonomi dan keuangan, termasuk pembiayaan UMKM secara digital.
Lalu, mengapa inklusi keuangan dibahas?, apa yang membuatnya begitu penting?, karena tujuan inklusi keuangan yang paling utama adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan kemudahan layanan keuangan yang diterimanya, masyarakat jadi lebih bisa memenuhi kebutuhan, Hal itu pun membuat kualitas hidup meningkat.
Apabila bicara soal UMKM, maka penting sekali agar ada kebijakan yang dapat membuatnya semakin bertumbuh, karena bukan tidak mungkin sebuah perusahaan besar lahir dan bermula dari para pelaku UMKM, dan itu tidak lepas dari peran penting pemerintah dalam memberikan dukungan terhadap UMKM.
Mengapa UMKM? karena melalui UMKM, uang akan selalu berputar entah itu dalam jumlah yang sedikit ataupun banyak, lebih menjangkau dan terjangkau bagi rakyat kecil, dan yang jauh lebih penting lagi adalah, UMKM menjadi salah satu tempat lahirnya karya anak bangsa, itu sebabnya, jika memajukan UMKM Â ada dalam salah satu agenda prioritas yang dibahas pada presidensi G20, maka bisa dipastikan akan ada hal-hal positif yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, yang juga dapat mempengaruhi perekonomian negara secara tidak langsung, terlepas dari besar atau kecil pengaruhnya , segala sesuatu yang besar selalu berawal dari yang kecil.