[caption id="attachment_207490" align="aligncenter" width="368" caption="Ilustrasi : http://www.facebook.com/pages/titiktemu"][/caption]
Telinga sunyi
Mendengar kekosongan bunyi
Menutup peka inderawi
Mendengar yang tak terdengar...
,
Ketika sesuatu yang berada di dalam
mulai membicarakan hal-hal terlarang
mulai memancing melalui kail-kail kecenderungan
mulai menyalakan api karma
dimana suatu saat yang tepat
akan sempurna membakar !
telinga sunyipun mulai hanyut
dalam rasa takut
dikejar kekhilafan yang pengecut…
,
Malam ini,
mata sunyi mulai menangis...
basah oleh peluh penuh keluh kesah
telinga sunyi mendengarnya...
yang di dalam mulai berteriak-teriak
mengakui kesalahan sesesal-sesalnya
air mata tak ubahnya teriakan serak si bisu...
nyaring namun tak terdengar
tapi sempurnaNya,
telinga sunyi mendengar..
,
Yang di dalam
ingin kembali
ingin pulang
ingin mengulang
pada hangatnya
kasih Sang Kekasih...
,
AgungNya,
Sang Kekasih tak pernah terluka
KasihNya berlian murni
berkilau dalam ketulusan
tak peduli kesalahan-kekhilafan menggunung
Pintu kembali selalu terbuka
membentang terentang
selalu tersedia hangatnya kasih sayang
untuk yang tetap mau kembali pulang...
Agungnya sebuah ketulusan
tak terluka pada penghinaan
tak berkurang nilainya
hanya karena pengkhianatan makhluk
pada janji-janjinya di alam rahim
AgungNya,
Tak berkurang sama sekali
dan tak bertambah
Hanya karena dosa dan pahala
Yang dikumpulkan sejagad dunia…
***
Yang di dalam adalah awal kehidupan dari apa-apa yang ada di luar. Perlahan masuk ke dalam pada keadaan sunyi, akan membawa pencerahan bagi kelamnya keadaan di luar. Segelap apapun keadaan di luar, itu adalah cermin yang terpantul dari apa yang menyala di dalam. Nyala cahaya di dalam mungkin redup atau bahkan hampir mati, beruntung ada fitrah cahaya yang selalu penuh kasih menyalakanNya kembali, senantiasa menerangi gelapnya dinding-dinding kesalahan, sebelum waktu benar-benar bosan menghitung detik. Pertanyaannya, apakah waktu akan berhenti ketika cahaya terang benderang atau ketika gelapnya membekap?
__________
Salam Muhasabah… .
Tulisan terkait sunyi;
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H