[caption id="attachment_202572" align="aligncenter" width="512" caption="Ilustrasi : FB Megaphoto"][/caption]
Apa yang ada dalam pikiran
ketika setulusnya doa mengalir?
Harapan membuncah lincah
menggenggam kokoh keyakinan
akan pendengaran Tuhan..
Tuhan,
Tentu Dia lebih tahu
bagaimana mengkondisikan semesta
berkonspirasi dengan waktu
demi sebuah realitas doa...
,
Apakah remeh bagimu
jika suatu masa
kau mendapati harapan yang pernah hanya terbetik dalam benak
tidak terlantun dalam doa
hanya mengalir dalam bening suara hatimu saja
kemudian ia menjadi nyata milik realitasmu...
Bagaimana memahami keajaiban dengan cara-cara kerdil manusiawi,
jika persepsi akan kasih sayang Tuhan
terbatas hanya pada seberapa banyak harapan doa yang menjadi realitasmu...
,
Apakah remeh bagimu,
Mendapati apa-apa yang tidak pernah begitu dipedulikan
Kemudian menjadi seutuhnya nikmat yang menopang kehidupanmu?
Kedua kaki utuh melangkah
Kedua tangan gempita beraktifitas
Mata-telinga-hati
Dan segala perangkat tubuh lainnya
Yang belum juga berhenti
Memberi kesempatanmu
Untuk berbuat sesuatu…
Tidakkah ini juga termasuk rangkaian doa yang terijabah?
,
Kemudian lihatlah juga
Bagaimana langit ditegakkan tanpa tiang-tiang penyangga
Bagaimana awan-awan menghampar indah
Bergantian rupa warnanya
Adakah yang melukis pelangi dengan Maha Kreativitas melebihiNya?
Bukan kebetulan,
Semesta diciptakan
Manusia hanyalah ekosistem kecil dalam tatananNya
Namun sungguh bumi dan langit diciptakan untuk menopang kehidupan manusia…
,
Resapi…
Maknai realitas doa-doa yang merantai pagi demi pagi
Demi matahari yang belum berhenti hadir menyinari
Apapun yang diri inginkan
Doa-doa sejatinya akan menemui realitasNya
Hanya,
Syarat dan ketentuanNya tetap berlaku…
:)
_________________
Tentang kemarau yang menggalau
Tersemat rindu pada kalung-kalung debu
Jejak-jejak kering
Retak-retak tanah kehausan
Setulusnya kami rindu kehujanan…
Demi doa yang sedang menempuh perjalanan ijabahNya
Hujan akan segera menderasi bumi Jakarta
inshaAllah…
***
Salam muhasabah…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H