Mohon tunggu...
Ria Astuti
Ria Astuti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menikmati Perjalanan :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muhasabah Seorang Pendo(s)a

24 Agustus 2012   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:22 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13458211831302581672

[caption id="attachment_201954" align="aligncenter" width="960" caption="Ilustrasi : FB Megaphoto"][/caption]

Kecenderungan dunia

telah menyeret diri

terperangkap...

dalam liang-liang

kelalaian,

terlena dalam kesia-siaan berlebihan

terjerembab...

pada ranjau fatamorgana harapan,

diri tertipu...

nafsu,

tanpa malu meludahi

hukum kausalitas Tuhan,

merajalah fitrah keburukan...

,

Terpuruk diri

rentan

terpedaya setan !

,

Bagaimana mengendalikan diri

jika jiwa tak mengenali ruhani

jika batin kehausan

jika hati telah lama larut dalam kemarau rindu

pada hakikat penciptaanNya

tapi sayangnya,

mata tersaput pandang

oleh oase maya...

Yang tidak ada

menjadi tampak nyata

meskipun nyata adanya

namun menjadi tiada tampak

,

Yang buta bukan mata

tapi hati...

,

Bagaimana mengendalikan diri?

jika jalan yang lurus

tiada lagi memberi petunjuk

sempurna diri tersesat

sejauhNya ...

,

Demi rotasi waktu

baik-buruk-dosa-tobat

dosa-tobat-buruk-baik

diri ingin pula menemui akhir yang baik...

,

Demi malam yang diam

sunyi meresapi sepi...

Kabarnya Tuhan Maha Pengampun

ijinkan sepenuh diri mengemis ampunan

semoga Dia berbelas kasih

menebar jala hidayah

bagi jiwa-jiwa pendo(s)a

yang menemui kesalahan-kesalahannya

yang mengakui lemah dirinya

yang merasa malu oleh aib-aib yang sempurna dihijabiNYA...

yang meneteskan embun-embun penyesalan

pada sajadah lemah diri

bersandar

berpasrah

pada Yang Maha Sempurna...

,

Ramadhan baru saja berlalu

apa kabar jiwa-jiwa pecinta?

gerangan rindu apa

yang menguasai hati saat ini?

Al qur'an masih hangat

sajadah masih basah

tasbih masih rebah...

,

Semoga Allah merahmati diri

sehingga cahaya Ramadhan menetap di hati...

Aamiin.

_____________________

Salam Muhasabah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun