[caption id="attachment_200239" align="aligncenter" width="530" caption="ilustrasi : coklatcameron.blogspot.com"][/caption]
Terlampau banyak bicara
Gerak yang sia-sia
Menebar lukanya duka di hati pesakitan
Seutuhnya,
Tak lagi mampu menahan diri
Semacam ritual
Meludahi waktu dengan liur kesalahan
,
Diri tidak pernah benar-benar tahu
Pisau mana yang telah menikam
Jantung silaturahmi
diantara kita…
,
Ketika diam
Menjadi pilihan komunikasi
Bagaimana angin membahasakannya
Sementara bahasanya tidak mudah dipahami
Irama
silent
Lebih menusuk
Lebih dalam menghujam
Menyiksa hati
Dengan kesalahan yang tidak pernah diketahui
Wujudnya…
,
Jika waktu berhenti merotasi
Memilih tempat perhentian
Tepat di nadirnya penyesalan
Bagian mana yang mampu dipersembahkan ?
Sebagai bekal abadi
Untuk perjalanan yang jauh lebih panjang
Dari dunia yang fana
Penuh fatamorgana
Ahh…
Bagaimana diri mampu menghadapi diriNya?
,
Detak detik mendetak
Menghentak-hentak
Membentak
Cobalah mengerti…
___________________
Salam Muhasabah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H