Mohon tunggu...
Nurani Chandra Lestari
Nurani Chandra Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lahir di Cianjur dan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKNT Literasi UPI: Meningkatkan Budaya Literasi Siswa SD yang Menurun karena PJJ

5 Oktober 2021   21:28 Diperbarui: 10 Oktober 2021   21:34 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cianjur—Sejak diberlakukannya masa darurat covid-19 tahun 2020 lalu, hampir seluruh wilayah di Indonesia menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dalam pelaksanaanya, keterbatasan kemampuan, sarana dan prasarana menjadi kendala. 

Sekolah, khususnya Sekolah Dasar yang berada di desa, banyak yang keteteran dalam pelaksanaannya, baik karena sarana yang tidak memadai maupun kemampuan guru dan siswa dalam beradaptasi dengan teknologi. Media digital pun digunakan dalam PJJ, seperti Whatsapp, Google Classroom, Zoom, Google Meet dan lainnya. 

Di sekolah yang berada di kota, hal ini mungkin dapat berjalan baik, namun di sekolah yang berada di desa, kebanyakan pembelajaran hanya menggunakan whatsapp group. Itu pun masih memiliki kendala, karena siswa menggunakan ponsel orang tua. 

Sehingga siswa yang orang tuanya sibuk, tidak bisa belajar on time dan harus menunggu orang tuanya pulang terlebih dahulu. 

Memang sarana yang tidak memadai menjadi masalah utama PJJ di sekolah desa. Selain itu, pembelajaran kebanyakan dalam bentuk tugas dan sesekali membagikan link dari youtube. Kemudian, tidak setiap tugas dibahas.

Selain itu, BDR menyebabkan siswa tidak bisa pergi ke perpustakaan sekolah. Sementara kebanyakan siswa dan orang tua belum mengenal ebook atau situs baca online. Sehingga budaya membaca non pelajaran terhenti begitu saja. 

Ditambah lagi tidak ada tugas dari guru untuk melaporkan hasil bacaannya, karena guru dan siswa sudah kerepotan pelaksanaan PJJ tersebut.

Pada tahun ini, UPI kembali melakukan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya membantu pelaksanaan PJJ di sekolah. 

Dan ditemukanlah masalah-masalah tersebut di sekolah dasar di wilayah Cianjur. Kemudian, diperkenalkan google classroom untuk mempermudah pengorganisasian tugas, juga google meet untuk pembelajaran sinkronusnya. 

Kemudian, dalam mengatasi minat dan budaya membaca siswa yang menurun, siswa dibiasakan untuk membaca apapun (buku, ebook, artikel di internet, plang di jalan, dan lainnya) lalu menuliskannya setiap hari dan dilaporkan melalui google classroom. 

Laporannya dapat berupa ringkasan materi, kesimpulan, maupun kosa kata baru yang didapat saja. Supaya siswa terbiasa menulis jurnal dari kecil, menuliskan informasi yang didapat setiap harinya. 

Ternyata, minat siswa dalam membaca cukup tinggi, banyak yang mengirim laporan setiap harinya. Sayangnya siswa tidak dibiasakan untuk menuliskan dan mendiskusikan apa yang telah didapatnya. Di masa pandemi ini siswa kesulitan mendapat akses untuk membaca. 

Dalam mengatasi masalah ini, siswa diperkenalkan ebook dan situs baca online.

Seiring berjalannya pembiasaan tersebut, dalam sekitar 2 minggu pelaksanaannya, siswa dan orang tua mulai terbiasa menggunakan ebook dan situs baca online. 

Setelah berjalan cukup baik, sebagai tindak lanjut dari program ini, siswa diberikan buku jurnal baca yang harus diisi dengan informasi yang mereka dapat setiap hari. Jurnal baca ini diperiksa oleh guru secara berkala seminggu sekali atau sebulan sekali.

Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan menulis, siswa diajak untuk membuat tulisan mengenai hobi dan hal yang disukainya. 

Tulisan tersebut berisi informasi umum mengenai topik, dan pendapat mereka mengenai topik tersebut. 

Sehingga siswa belajar mencari dan mengolah informasi dari buku, internet, maupun orang sekitar, juga belajar berpendapat. 

Diharapkan dengan kegiatan ini, siswa dapat dengan percaya diri mengungkapkan pikiran dan perasaannya dan berbagi informasi dengan orang lain, sehingga ke depannya dapat berkolaborasi.

Siswa kelas bawah, diajak untuk membaca dongeng. Siswa menceritakan dongeng yang telah dibacanya melalui video yang diambil dari rumah. 

Kemudia nmengidentifikasi tokoh-tokohnya dan pesan yang didapat dari cerita tersebut. Tentunya hal ini dilakukan dengan bimbingan orang tua. Sehingga bentuk videonya adalah interaktif dengan orang tua. Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan minat baca dan melatih kemampuan literasi siswa, juga sarana berekspresi.

Literasi bukan sekadar membaca, namunjuga bagaimana kita dapat menangkap sesuatu dari apa yang dibaca atau dilihat. 

Oleh karena itu, pembiasaan membaca saja belum cukup untuk dapat meningkatkan kualitas hidup. Seseorang harus menyadari betul apa yang didapatkannya agar dirinya dapat berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun