Mohon tunggu...
Nur Anggriani
Nur Anggriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Blanded Learning terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Bimbingan Konseling Mahasiswa PGSD

15 Juni 2024   20:01 Diperbarui: 15 Juni 2024   20:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berikut ini adalah perolehan nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol : Dilihat dari hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda, hal ini terlihat dari perbedaan nilai ratarata dari kedua kelas tersebut dan kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan model pembelajaran yang diterapkan kepada kedua kelas tersebut. Pada kelas kontrol yang tidak menerapkan model blended learning guru memberikan penjelasan materi hanya pada saat jam pembelajaran dikelas saja. Guru memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.


Pembelajaran berlangsung satu arah. Sehingga menyebabkan beberapa siswa masih belum memahami materi tersebut. Materi mengenai jurnal khusus merupakan materi inti bimbingan konseling. Dengan penerapan model blended learning siswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk berinteraksi dengan pendidik. Sehingga mahasiswa yang masih belum memahami materi pembelajaran dikelas dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan pendidik. Dalam pembelajaran dikelas, pendidik dapat menjelaskan materi kepada mahasiswa dengan berbagai metode pembelajaran dan siswa dapat menanyakan secara langsung materi pembelajaran yang belum dipahaminya.


Dalam pembelajaran online siswa diberikan materi tambahan melalui ebook yang dibagikan melalui media sosial, video pembelajaran, serta artikel yang direkomendasikan pendidik/dosen untuk dipelajari oleh siswa. Pada saat pembelajaran dikelaspun siswa diberikan penjelasan kembali mengenai materi yang belum tuntas dibahas pada pembelajaran online. Sehingga pemahaman siswa dapat diperkuat dengan adanya penjelasan materi dan soal-soal latihan yang diberikan oleh pendidik atau guru.


Perbedaan model pembelajaran yang berbeda pada kelas yang berbeda memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dapat dilihat bahwa kelas yang menerapkan model blended learning memiliki hasil belajar yang cukup tinggi dibandingkan dengan kelas yang menerapkan pembelajaran face to face saja. Hal ini sejalan dengan pengungkapan Aunurrahman (2013 : 143) yang menegaskan bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkansiswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan model blended learning memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa. Sehingga model ini efektif jika diterapkan pada mata pelajaran bimbingan konseling. Tetapi peneliti tidak bisa membuat kesimpulan bahwa model blended learning ini efektif untuk semua kompetensi inti dalam mata pelajaran. Penerapan model ini harus melihat karakteristik materi yang akan disampaikan, apakah materi tersebut memerlukan intensitas latihan yang sering atau hanya sekedar pemahaman teori dan konsep saja.


Hal ini sesuai dengan pengungkapan Faizal (dalam Husamah, 2014 : 34) bahwa Implementasi blended learning dapat mengingkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian yang dilakukan sebelumnya juga mengatakan bahwa model blended learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Syarif Izuddin tahun 2012 yang berjudul "Pengaruh Penerapan Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMKN 1 Paringin" menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang menggunakan model blended learning dan siswa yang menggunakan model face-to-face learning serta terdapat peningkatan prestasi belajar yang signifikan akibat adanya penerapan model blended learning. Begitupula dengan penelitian yang dilakukan oleh Akkoyunlu, B., & Soylu, MY tahun 2008 yang berjudul "A Study of Students Perceptions in a Blended Learning Environment Based on Different Learning Styles" menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat dengan tidak menghilangkan proses tatap muka dikelas. 

Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama eksperimen, menunjukkan bahwa pelaksanaan model blended learning sejalan dengan pendapat Kusni (dalam Husamah, 2014 : 37) yang mengungkapkan bahwa :
Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan e-learning
Pengajar perlu menyiapkan referensi digital yang dapat menjadi acuan bagi peserta    didik
Pengajar perlu merancang referensi yang sesuai atau terintegrasi dengan tatap muka
 Pengajar perlu menyiapkan waktu untuk mengelola pembelajaran berbasis internet, misalnya untuk mengembangkan materi, mengembangkan instrumen asesmen dan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan mahasiswa.

Dari hasil pengamatan, model blended learning dapat diterapkan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
 1. Pemahaman dan kesiapan guru dalam melaksanakan tahap demi tahap sesuai dengan aturan pada penerapan model blended learning
 2. Pemahaman dan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pemahaman dan kesiapan terhadap setiap tahap tahap kegiatan pembelajaran dengan model blended learning sangat penting agar kegiatan pembelajaran berlangsung dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
3. Tersedianya waktu yang cukup untuk melaksanakan langkahlangkah model blended learning. Terutama dalam penjadwalan pembelajaran online yang harus disesuaikan dengan kemampuan siswa dan juga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun