Mohon tunggu...
Nur Anawatiningrum
Nur Anawatiningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN BTV 3 UNEJ

Prodi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN BTV 3 UNEJ “Memberdayakan UMKM Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19 di Kabupaten Probolinggo”

26 Agustus 2021   18:45 Diperbarui: 27 Agustus 2021   11:45 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Probolinggo (26/08/2021) Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan mahasiswa yang melakukan pengabdian kepada masyarakat, dimana dalam kegiatan ini terdapat program-program yang dirancang untuk membantu masyarakat. Pada KKN BTV 3 UNEJ tahun ini dilaksanakan di desa masing-masing mahasiswa dan dilakukan secara individu. Salah satu desa yang menjadi sasaran mahasiswa Unej ialah Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo yang dilaksanakan dari tanggal 11 Agustus 2021 – 09 September 2021 dengan mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penularan Virus Covid-19.

Terdapat 5 topik pilihan pada KKN BTV 3 Unej, salah satunya ialah program “Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19”. Program ini dipilih karena melihat situasi pandemi seperti saat ini dan pemberlakukan kebijakan PPKM tentunya memberikan dampak tersendiri terhadap kehidupan ekonomi masyarakat. Salah satunya pelaku UMKM yang mengalami kesulitan dalam menjual produknya pada masa pandemi sehingga mengakibatkan menurunnya pendapatan. Contoh pelaku usaha yang mengalami kendala dalam menjual produknya pada masa pandemi ialah Saripu yang sedang menjalankan usaha Jamu Tradisional. Dimana terjadinya “Penurunan penghasilan serta menurunnya jumlah pembeli menyebabkan pendapatan yang didapatkan oleh pelaku UMKM menurun drastis, dimana pada masa Ppkm ini penghasilan yang didapatkan oleh Ibu Saripu hanya sebesar 10.000-20.000 saja dalam sehari. Sangat berbeda dengan penghasilan yang ia dapatkan sebelum pandemi ini menyerang, yang biasanya mendapatkan 3-4 kali lipat dari saat ini,” Tutur Ana dalam kutipan berita desa yang dibuatnya. Padahal pada masa pandemi seperti saat ini, tubuh manusia butuh asupan makanan dan minuman yang sehat untuk menjaga imunitas dan kebugaran tubuh agar tetap bisa beraktifitas dengan keadaan tubuh yang sehat. Salah cara menjaga imunitas dan kebugaran tubuh ialah dengan meminum jamu tradisional yang banyak khasiatnya, contohnya seperti jamu kunyit asam, beras kencur, temulawak, dan jamu brotowali yang memiliki manfaat tersendiri untuk tubuh kita.

Dengan adanya permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa Universitas Jember yakni Nur Anawatiningrum selaku peserta KKN BTV 3 UNEJ dari kelompok 63  ingin memberikan kontribusi yang nantinya diharapkan bisa memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha jamu tradisional hadapi melalui beberapa program kerja yang akan dikerjakan.

Upaya awal yang dilakukan untuk menjalankan program kerja yang telah dirancang adalah dengan melakukan komunikasi sekaligus meminta izin kepada pihak desa terkait pelaksaan KKN yang akan dilaksanakan di Desa Temenggungan. Selain itu juga melakukan diskusi terkait permasalahan yang terjadi di desa dan menyampaikan program kerja yang akan dilakukan selama 1 bulan kedepan. Tahap selanjutnya adalah melakukan diskusi dengan sasaran yakni Saripu yang merupakan pelaku usaha jamu tradisional di Desa Temenggungan. Diskusi tersebut dilakukan guna untuk observasi serta memetakan masalah yang sasaran hadapi saat ini, kemudian juga disampaikan terkait program kerja yang akan dijalankan kepada pelaku usaha jamu tradisional.

Tahap kedua yang dilakukan adalah memberikan pelatihan dan pendampingan terkait tentang pentingnya branding terhadap produk yang dijual. Dimana pada tahapan ini Ana memberikan pelatihan-pelatihan seperti pembuatan logo serta penentuan nama produk, kemudian juga menginovasikan kemasan produk jamu tradisional. Dimana yang sebelumnya jamu tradisional hanya dijual menggunakan kemasan plastik, kemudian diinovasikan dengan mengemas produk jamu tradisional ke dalam botol-botol plastik dengan berbagai varian ukuran. Selain itu Ana juga memberikan pelatihan dan pendampingan terkait tentang pentingnya digital marketing terhadap produk yang dijual sasaran. Pada tahapan ini diadakan kelas-kelas KKN guna untuk menyampaikan materi dan sekaligus pendampingan pembuatan akun media sosial seperti Ig, Wa Bussines, Fb dan Shopee yang akan digunakan untuk penjualan online produk jamu tradisional. Pendampingan juga dilakukan pada saat melakukan pemasaran produk melalui media online, dimana pada tahapan tersebut juga dilakukan pendampingan pembuatan poster produk semenarik mungkin agar konsumen tertarik membeli produk jamu tradisional sasaran.

Pemanfaatan media sosial sebagai tempat penjualan produk pada saat pendemi seperti sekarang ini merupakan sebuah alternatif yang sangat mudah dilakukan dan memberikan peluang besar terhadap pemasaran produk dimana dampak yang didapat adalah produk akan lebih banyak dikenal oleh masyarakat dan sekaligus hal tersebut berdampak terhadap omset yang akan didapatkan oleh pelaku usaha jamu tradisional.

Dengan adanya program pelatihan-pelatihan, pemberdayaan, pendampingan serta inovasi pada kemasan produk ini, diharapkan nantinya akan memberikan dampak yang positif terhadap pelaku usaha jamu tradisional di Desa Temenggungan. Selain diharapkan bisa bersaing dengan produk jamu tradisional yang lain, Ana berharap pelaku juga mampu beradaptasi dengan penggunaan media sosial dan market place sebagai wadah untuk menjualkan produk secara online. Sehingga diharapkan hal tersebut mampu meningkatkan permintaan produk jamu tradisional oleh konsumen yang nantinya akan memberikan dampak tersendiri terhadap ekonomi pelaku usaha jamu tradisional. Selain itu juga diharapkan mengangkat nama Desa Temenggungan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui produk-produk yang dibuat oleh masyarakat desa salah satunya ialah produk Jamu Tradisional. (Nur Anawatiningrum/63/Probolinggo/Denny Antyo Hartanto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun