Mohon tunggu...
Muhammad Nur Amien
Muhammad Nur Amien Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas Bersahaja

Hobi menulis dan membaca semua bidang ilmu dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Puisi) Kegundahan Hati

27 November 2024   11:44 Diperbarui: 27 November 2024   11:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Kegundahan HatiKu (Sumber:My document make with bing.com/images/create/)

(Puisi) Kegundahan Hati

Dalam palung laut jiwa yang sunyi aku berkelana,
menyusuri lorong-lorong resah tanpa ujung,
di mana janji sepanjang pagi kian pudar,
dan kelam malam berbisik rintihan angka-angka.

Anakku, harapan di batas mimpiku
menyulam harap dari cahaya temaram,
melihat cakrawala tampak meredup
di bawah bulan sabit yang terhalang gemerlap dunia.

Istriku, pelita di rumah jiwaku,
menjalin doa dalam tenunan sabar,
namun aku tahu di balik matanya,
ada tangis yang berdiam dalam sembunyi.

Wahai zaman, mengapa kau berduri?
Mengapa rizki menjadi kafilah nan jauh,
yang tak kunjung tiba di pelataran kami,
meski peluh telah memeras langit.

Baca juga: Puisi: Maafkan Aku

Hari-hari adalah tikaman almanak,
harga-harga menari di atas kepala,
sementara kesempatan kerja mengais rizki,
bagaikan burung pipit yang terbang menjauh.

Namun, meski berat raga ini dipikul,
ada api kecil yang tak ingin padam,
cahaya anak dan istriku adalah bara
yang kujaga dengan sejuta langkah.

Tuhan, dalam pusaran hidup ini aku bersimpuh,
berikan tanganMu pada pundakku yang lelah,
agar jalan panjang ini terjalin hidup bermakna,
dan masa depan mereka menjadi surya bersinar terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun