Mohon tunggu...
Muhammad Nur Amien
Muhammad Nur Amien Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas Bersahaja

Hobi menulis dan membaca semua bidang ilmu dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Fiksi) Ambisi Besar sang Penguasa

18 November 2024   23:15 Diperbarui: 18 November 2024   23:16 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun demi tahun berlalu. Negeri itu perlahan berubah. Desa-desa kini terang oleh lampu tenaga terbarukan. Pasar-pasar rakyat dipenuhi hasil panen yang melimpah, berkat irigasi modern yang ramah lingkungan. Hutan-hutan yang sempat rusak mulai menghijau kembali, dan rakyat kecil mulai merasakan keadilan dalam pembagian hasil pembangunan.

Namun, perjalanan itu tetap penuh tantangan. Ketika hujan deras melanda dan proyek pembangunan terhenti, Brotoseno tidak mundur. Ia mengumpulkan rakyat di alun-alun dan berkata, "Keemasan tidak datang tanpa badai. Tapi ingatlah, badai akan selalu berlalu jika kita tetap bergandengan tangan."

Akhir Pengabdian

Pada akhir masa kepemimpinannya, Brotoseno tidak hanya meninggalkan infrastruktur megah dan perekonomian yang bangkit, tapi juga warisan kepercayaan. Ia menunjukkan kepada dunia bahwa ambisi besar tidak harus mengorbankan rakyat atau lingkungan.

Meskipun tidak semua mimpinya terwujud dalam pengabdiannya, rakyatnya kini tahu bahwa Negeri Keemasan bukanlah sekadar dongeng. Itu adalah tujuan yang nyata, dibangun dengan keringat, keberanian, kebersamaan dan kasih. Di penghujung masa jabatan Brotoseno, rakyat bersorak bukan karena ia sempurna, tapi karena ia telah berani bermimpi untuk mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun