Kurikulum Merdeka sendiri merupakan kurikulum yang memberi fleksibilitas serta berfokus pada materi esensial. Tujuannya untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sebagai pelajar yang berkarakter Pancasila.
Beberapa alasan yang mendukung keberlanjutan Kurikulum Merdeka adalah:
- Fleksibilitas Pembelajaran:Â Kurikulum Merdeka memungkinkan sekolah menyesuaikan materi dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Dengan begitu, pembelajaran dapat disesuaikan dengan potensi daerah dan minat siswa.
- Pendidikan Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Kurikulum ini memberi ruang bagi siswa untuk terlibat dalam proyek yang mendorong keterampilan praktis dan aplikatif. Hal ini membantu siswa memahami dan mempraktikkan teori di kehidupan nyata, yang juga dapat memotivasi belajar mereka.
- Pengembangan Keterampilan Abad ke-21:Â Dengan fokus pada kemampuan literasi, numerasi, dan karakter, Kurikulum Merdeka membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di dunia kerja modern, seperti kemampuan berpikir kritis, kerja sama, dan komunikasi.
- Penyederhanaan Beban Belajar: Kurikulum ini memotong beberapa materi yang dianggap terlalu membebani siswa sehingga pembelajaran bisa lebih efektif dan fokus pada inti kompetensi.
Namun, ada tantangan yang perlu diatasi untuk keberlanjutan Kurikulum Merdeka, seperti pelatihan dan kesiapan guru yang merata, serta dukungan infrastruktur yang cukup di berbagai daerah. Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka dinilai potensial untuk dilanjutkan, terutama jika diiringi dengan upaya peningkatan pelatihan guru dan pemantauan evaluasi pelaksanaan di lapangan.
Tagline Keberlanjutan Pemerintahan Prabowo Gibran
Makna "keberlanjutan" yang diusung oleh pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming pada pemilu 2024 kemungkinan besar merujuk pada keberlanjutan program-program unggulan pemerintah sebelumnya yaitu pemerintahan Jokowi, termasuk bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pembangunan infrastruktur.Â
Dalam konteks pendidikan, Kurikulum Merdeka, yang dicanangkan selama periode sebelumnya, adalah salah satu program yang dapat dilihat sebagai bentuk keberlanjutan. Kurikulum Merdeka berfokus pada fleksibilitas, pemenuhan minat dan bakat siswa, serta pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Hal ini sesuai dengan visi keberlanjutan, karena memberikan fondasi pendidikan yang lebih adaptif dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.Â
Jika pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen pada keberlanjutan dalam pendidikan, ada kemungkinan Kurikulum Merdeka atau kebijakan serupa tetap akan dipertahankan dan dikembangkan untuk mencapai target kualitas pendidikan yang lebih merata dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H