Mohon tunggu...
Muhammad Nur Amien
Muhammad Nur Amien Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas Bersahaja

Hobi menulis dan membaca semua bidang ilmu dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Puisi) Penantian Ku

3 Oktober 2024   17:34 Diperbarui: 3 Oktober 2024   17:37 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Puisi) PenantianKu

Di ujung senja aku duduk di serambi,
Menanti hadirnya sebuah mimpi,
Langit merah mulai merendah,
Mengantar rindu yang tak pernah lelah.

Di setiap detik waktu yang berlalu,
Ada namamu yang tak pernah beku,
Meski jarak membentang tak bertepi,
Hatiku selalu menanti, tak pernah henti.

Setiap bayangmu datang dalam sunyi,
Seakan membawa sepotong janji,
Bahwa di balik awan gelap ini,
Akan ada terang yang kan menepi.

Baca juga: (Puisi) KucingKu

Aku menunggu, meski tak pasti,
Menyulam harap di setiap pagi,
Karena cinta ini tak lekang oleh waktu,
Aku tetap setia, dalam penantian yang pilu.

Penantian ini mungkin tak pernah berakhir,
Namun di sanalah aku menemukan arti,
Bahwa mencintaimu dalam diam,
Adalah kebahagiaan dalam penantian panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun