Dalam pertandingan hari Minggu (22/9/2024) malam, Persebaya Surabaya mengalahkan PSBS Biak dalam pertandingan pekan keenam Liga 1 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Gol diciptakan pada menit ke 16 dan mengubah skor 1-0 untuk klub Persebaya. Sebuah gol yang diciptakan oleh anak asuh Paul Munster berasal dari sepak pojok. Flavio Silva menyundul bola Francisco Rivera. Dan sampai akhir pertandingan klub Persebaya unggul 1-0 melawan klub BSBS Biak.
Dalam kompetisi Liga 1 tahun 2024 sampai hari Munggu 22/9/2024, klub Persebaya sementara menduduki rangking 1 klasemen Liga 1 2024 dengan mengumpulkan poin 16 dari 6 pertandingan yang dimainkan dengan komposisi 5 menang, 1 kalah dengan gol masuk 7 Gol dan gol keluar 2 Gol dan selisih gol 5 Gol.
Performa Klub Persebaya, Klub Sepak bola tertua di Indonesia
Persatuan Sepak Bola Surabaya, juga dikenal sebagai Persebaya, adalah klub sepak bola profesional dari Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Sekarang Persebaya bermain di Liga 1 Indonesia. Sebagai Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB), Persebaya didirikan pada tanggal 18 Juni 1927. Pada tahun 1943, SIVB memiliki kesempatan untuk mengubah namanya menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaya). 17 tahun kemudian yaitu tahun 1960, namanya kembali diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya) sampai sekarang.
Dualisme Persebaya Surabaya terjadi pada musim 2009/2010. Persebaya Surabaya harus bermain ulang melawan Persik Kediri tiga kali di tempat yang berbeda---di Kediri, Yogyakarta, dan Palembang---sehingga degradasi ke Divisi Utama. Persebaya "asli" memakai nama Persebaya 1927 dan Persebaya Surabaya besutan Wisnu Wardhana merupakan perombakan nama dari Persikubar Kutai Barat yang diambil alih oleh Wisnu Wardhana.
Tim yang didirikan oleh Wisnu Wardhana tidak terlalu disukai oleh Suporter Surabaya yang menyokong Persebaya. Mereka lebih suka mendukung Persebaya "asli", yang harus mengubah namanya menjadi Persebaya 1927 karena dualisme kompetisi dan karena Liga Primer Indonesia tidak diakui sebagai kompetisi resmi PSSI.
Setelah "Persebaya 1927" memenangkan gugatan hak paten atas nama dan logo "Persebaya" pada musim 2015, Persebaya Surabaya secara hukum berada di bawah PT Persebaya Indonesia, dan "Persebaya 1927" kembali ke nama asal yaitu Klub Persebaya
Hasil kongres PSSI di Bandung 2017 membolehkan Persebaya Surabaya kembali bermain di Liga 2 musim 2017. Mereka langsung menjadi juara Liga 2 Musim 2017, dengan mengalahkan PSMS Medan di final, dan kemudian mendapat promosi ke Liga 1 dan pada musim 2018 Persebaya sudah bisa bermain di Liga 1. Pada pada musim kompetisi Liga 1 di tahun 2018 Persebaya berhasil menduduki peringkat 5 di klasemen akhir Liga 1.
Selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persija Jakarta, Persebaya adalah salah satu tim sepakbola terbesar di Indonesia. Persebaya memenangkan gelar juara Perserikatan pada tahun 1951, 1952, 1978, dan 1987/88, serta lima kali menempati peringkat kedua pada tahun 1964--65, 1971, 1973, 1986--87, dan 1989--90.
Persebaya telah menerima banyak piala dan prestasi, terutama dalam peringkat nasional. Berikut adalah daftar prestasi Persebaya selain kemenangan di perserikatan/Liga 1 dan Liga 2 antara lain Piala Utama (1990), Piala Jusuf (Makassar 1970), Piala Surya Surabaya (1975,1976,1977), Piala Tugu Muda Semarang (1989), Piala Persija Jakarta (1988), Piala Gubernur Jawa Timur (2006 dan 2020) dan Piala Dirgantara (2017).