Mohon tunggu...
Nur Amanah
Nur Amanah Mohon Tunggu... -

Hidup hanya sekali, Nikmatilah.....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

[Bukan] Manchester United

20 Mei 2014   03:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drama perburuan tahta liga terbaik sejagad, Barclays Premier League berakhir sudah. Sang juara bertahan Manchester United gagal mempertahankan tahta Liga Inggris dan harus legowo menyerahkan tahta kepada sang tetangga berisik, Manchester City. Musim ini, performa The Red Devils bak roaler coaster, terkadang tampil memesona dan tak jarang pula bermain dengan sangat buruk tanpa pola. Bagaimana bisa tim sekelas Mancheter United tampil bak sebuah tim yang baru promosi?

Banyak pihak mengkambinghitamkan seorang David Moyes, pelatih pilihan Sir Alex Ferguson sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas merosotnya performa tim. Dimulai saat transfer window dibuka, Moyes dianggap adem ayem dan tak bergerak cepat merekrut pemain yang dibutuhkan untuk memperkuat tim. Nama – nama seperti Fabregas, Tiago Alcantara, Kevin Strootman, dan Baines yang kerap diberitakan akan merapat ke Old Trafford nyatanya tak satupun dari mereka yang bergabung. Akibatnya sang gaffer melakukan panic buying di menit - menit akhir transfer window dengan pembelian mantan anak asuhnya di Everton, Marouane Fellaini. Sebuah pembelian yang banyak orang dianggap sebagai pembelian gagal. Dianggap sebagai kepingan puzzle yang hilang, Marouane Fellaini, mantan bintang Everton sulit beradaptasi dengan pola permainan Manchester United. Duetnya di lini tengah bersama Michael Carrick yang diharapkan mampu menjadi double pivot United pun gagal terwujud.

Tak cukup sampai disitu, kesalahan fatal Moyes berikutnya adalah gagal meredam ego pemain – pemain bintang di kamar ganti United. Sebuah hal yang wajar mengingat mungkin ia tak pernah mengalami hal serupa di Everton, klub yang notabene bukan sebuah tim besar yang memiliki tradisi bagus di Liga Inggris. Moyes tak berhasil menampilkan permainan terbaik masing – masing pemainnya.

Michael Carrick, Antonio Valencia,dan Tom Cleverley adalah nama – nama yang performanya berubah drastis dibanding saat mereka membawa tim juara pada musim 2012 – 2013. Dan yang paling kentara adalah sang bomber andalan, Robin Van Persie. Van Persie yang menjadi top skor klub musim 2012 – 2013 dengan sumbangan 30 golnya seakan lupa bagaimana caranya mencetak angka, pundi – pundi golnya menurun drastis musim ini dengan hanya menyumbang 18 gol yang 3 diantaranya melalui titik putih. Sebuah kondisi yang sangat kontras bukan? Kondisi Van Persie yang kerap dibekap cedera musim ini mungkin menjadi alibi menurunnya produksi gol seorang Van Persie, akan tetapi menurut sang striker metode kepelatihan Moyes membuatnya rentan mengalami cedera dan akibatnya penampilannya menjadi tak segarang musim lalu.

Gerah dengan performa tim, Malcolm Glazer selaku owner klub memutuskan untuk memecat The Choosen One setelah 10 bulan bertahta di Old Trafford dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada legenda hidup klub, Ryan Giggs. Antusias publik Old Trafford tampak kembali menyala kala menyaksikan laga perdana Giggs sebagai manajer interim berbuah kemenangan 4-1 atas Norwich City, berkat brace Wayne Rooney dan Juan Mata. Mereka memiliki harapan besar kepada The Walsh Wizard - julukan Giggs untuk menjadi The New Guardiola. Akan tetapi, kekalahan di laga berikutnya melawan Sunderland kembali membuat harapan pendukung terhadap klub pupus. Performa MU kembali labil, sempat kembali menuai kemenangan atas Hull City melalui debut manis sang youngster James Wilson dan comeback Robin Van Persie di laga terakhir sang kapten Nemanja Vidic di Old Trafford. Pekan terakhir, MU ditahan imbang tim kuda hitam Southampton di laga pamungkas Premier League.

Untuk klub sekelas Manchester United, duduk di posisi ketujuh memang merupakan sebuah ironi. Akan tetapi di tengah keterpurukan MU, lahir pemain muda berbakat dalam diri Adnan Januzaj dan James Wilson. Januzaj, tampil bak oase bagi United. Penampilan gemilangnya seolah tak terpengaruh oleh kondisi compang – camping MU. Kombinasi kecepatan, skill, dan teknik yang mumpuni Januzaj bahkan mulai disamakan dengan mantan bintang United, Cristiano Ronaldo. Terlalu dini mungkin menyamakan level sang superstar dengan Adnan, akan tetapi melihat talenta dan statistik Januzaj musim ini tak berlebihan jika kelak ia akan menyamai level seorang Cristiano Ronaldo. Berbeda dengan Januzaj, James Wilson baru tampil saat MU ditangani manajer interim, Ryan Giggs. Penampilan perdananya di hadapan ribuan suporter, berbuah dua gol di laga debutnya.

Selain munculnya 2 bintang baru dalam tim, satu hal yang membuat seluruh elemen klub sumringah adalah kembalinya performa sang bomber Wayne Rooney. Wazza- julukan Rooney kembali menjadi nyawa United dengan aksi – aksi briliannya. Gelontoran gol dan sumbangan assistnya seolah ia terlahir kembali dari musim buruknya di musim terakhir Ferguson.

Secara umum musim 2013 – 2014 menjadi musim yang sangat mengecewakan bagi The Red Devils- julukan Manchester United. PR besar bagi klub untuk menentukan pelatih baru yang mampu mendongkrak performa klub dan membeli pemain – pemain yang dibutuhkan oleh tim, yang tentunya tak mudah karena MU tak bermain di Liga Champions yang menjadi magnet bagi pemain – pemain hebat untuk ikut berlaga di dalamnya. Gebrakan apa yang akan terjadi dalam tubuh United musim depan? Layak kita tunggu jawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun