Mohon tunggu...
Nurama Liska08
Nurama Liska08 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Fakultas dakwah ilmu tasawuf smt 7

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali pemikiran Al-Farabi,antara filsafat,jiwa,dan spiritualitas

28 Desember 2024   05:51 Diperbarui: 28 Desember 2024   10:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ia mengajarkan bahwa keseimbangan antara ketiganya adalah kunci kesehatan mental. Dalam konteks terapi Islam, konsep ini membantu menjelaskan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah untuk mengatasi gangguan psikologis.

Kisah Inspiratif dari Kehidupan Al-Farabi
Al-Farabi hidup dalam kesederhanaan meskipun ia dihormati sebagai pemikir besar. Salah satu cerita menarik adalah ketika ia tiba di istana Sayf al-Dawla tanpa membawa banyak barang kecuali kitab-kitabnya. Ia hanya meminta makanan sederhana dan waktu untuk menulis. Ketika ditanya mengapa ia menolak harta berlimpah, ia menjawab:
"Kebahagiaan tidak terletak pada materi, tetapi pada pemahaman dan hubungan dengan Yang Maha Esa."

Ia sering bermeditasi di taman-taman di Aleppo, merenungkan harmoni alam dan hubungannya dengan jiwa manusia. Filosofinya  tentang kebahagiaan yang sederhana tetapi mendalam memengaruhi banyak generasi setelahnya.

Warisan dan Relevansi
Pemikiran Al-Farabi menjadi dasar bagi banyak filsuf Islam, seperti Ibn Sina dan Al-Ghazali. Dalam konteks psikoterapi Islam, gagasannya tentang harmoni jiwa, kebahagiaan, dan hubungan manusia dengan Tuhan tetap relevan hingga saat ini.
Begitu menarik jika kita gali lebih dalam lagi ya guys,semoga tidak pernah puas, terimakasih pada kalian yang sudah mampir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun