Mohon tunggu...
Nurama Liska08
Nurama Liska08 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Fakultas dakwah ilmu tasawuf smt 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teguhnya Hati Saat Kondisi Ingin Menjerit dengan Bantuan Sholat

27 Oktober 2024   15:49 Diperbarui: 27 Oktober 2024   15:51 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hallo teman-teman semuanya, semoga kita selalu dalam lindunganNya dan mendapatkan curahan kasih sayangNya selalu, semoga yang lagi di uji dalam problem yang sulit di kasih kekuatan dalam menjalani ujian Nya dan mampu bertahan dalam proses mahabbah menuju Nya.

pada zaman sekarang banyak anak muda yang depresi akibat jauhnya dia dengan RobbNya terlalu berlebihan dalam mengejar sesuatu nya dan terlalu berharap atas keinginin yang dituju, ketika apa yang di harapkan tidak sesuai dengan harapan, maka kekecewaan dan keputus asaan yang di dapati, maka kita hendaknya mengubah minset tentang hal tersebut agar tidak ada kekecewaan yang berlebihan ketika apa yang kita harapkan tidaklah sesuai yang kita pikirkan. sebagaimana telah di jelaskan jika tidak terkabulkan nya doa bukan berarti ada yang salah dengan doa tersebut akan tetapi,Allah menunda yang indah untuk menggantikan yang lebih indah. Allah maha mengetahui sedangkan kita tidak, yang indah akan datang pada waktu yang tepat bukan cepat,sabar tidak akan membuat kita rugi namun membuat kita belajar menunggu, Allah telah menyiapkan nya segala sesuatu nya.

Manusia merupakan mahluk sosial yang setiap harinya pasti akan melakukan interaksi dengan orang lain. Semakin sering melakukan interaksi dengan orang lain, semakin banyak pula informasi yang akan diterima. Bahkan, kerapkali informasi-informasi tersebut menimbulkan emosi positif maupun negatif. Emosi ini juga dapat mempengaruhi beberapa aspek dalam kehidupan seseorang. Sebab di saat seseorang merasakan emosi positif maupun negatif, maka akan membawa perubahan secara fisik maupun psikologis. Sehingga penting bagi setiap individu untuk memahami kesehatan mental dan menjaga agar mental tetap sehat. Untuk itu, diperlukan banyak metode agar dapat mengendalikan emosi secara efektif salah satunya adalah dengan self-healing dengan sholat.

Self-healing adalah istilah psikologi yang saat ini ramai diperbincangkan di tengah masyarakat modern. Istilah self-healing seringkali digunakan berhubungan dengan kondisi psikologis mental seseorang yakni sebagai proses pemulihan atau penyembuhan (umumnya dari gangguan psikologis, trauma) yang didorong dan diarahkan sendiri oleh pasien. 

shalat dengan khusyuk penuh kesadaran dan hanya semata-mata karena Allah akan menghimpun tiga elemen penting yakni spiritual, mental, dan fisik yang pada praktiknya akan memberikan makna atau esensi antara hubungan seorang hamba dengan sang Pencipta, sehingga dapat melahirkan kedamaian dan ketenangan hati.Allahberfirman:

"Laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar." (Q.S al-Ankabut [29]: 45). Ibnu Ajibah menjelaskan bahwa perintah melaksanakan shalat di atas adalah harus dengan hati yang khusyuk dan hudur. Sesungguhnya shalat (dengan khusyuk) dapat mencegah dari perbuatan yang tercela seperti zina, meminum khamr (yang memabukkan), dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar atau bertentangan dari syari'at dan akal. Beliau menegaskan sudah tidak diragukan lagi bahwa shalat disertai dengan khusyuk dan rasa penyerahan diri kepada Allah, maka akan mencegah dari perbuatan mungkar. (Ibnu Ajibah, 1419 H, Vol. 4: 305). Selain sebagai pencegah kejelekan, dalam shalat juga memiliki berbagai aspek yang dibutuhkan dan bisa diterapkan untuk self-healing yakni aspek terapeutik (olahraga), aspek meditasi, aspek autosugesti, dan aspek kataris (penyucian jiwa).

dengan mengingat Allah maka hati akan tenang, sedangkan mengingat mahluk akan menjadi penyakit,karena Allah mencemburui hati yang terlalu mencintai dari cinta kepadaNya. 

"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram." (Q.S al-Ra'd [13]:28).

nah teman-teman Allah telah memberi jawaban setiap pertanyaan dari hamba nya, tinggal gimana kita mau mengambil atau mengabaikan?misalnya ada teman-teman bingung mau memulai dari mana, maka perbaikilah sholat.

jika kita ingin memperbaiki hidup maka mulailah dari sholat yang benar, Allah tidak pernah melihat dari bentuk rupa kita, namun Allah memandang pada hati.teruslah berusaha memperbaiki diri walaupun masalalu kita buruk, merintihlah dalam setiap sepertiga malam saat jiwa-jiwa lain tengah terlelap dalam mimpi indah, menjeritlah dalam riuh doa,mintalah pengampunan agar senantiasa di beri ketabahan dalam melewati ujian.

Terima kasih kepada yang telah mampir membaca,jangan lupa like and komen yaa guys

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun