Pernahkah anda memanggil seorang tukang pijat?Pastinya ketika memanggil tukang pijat anda sedang mengalami pegal ataupun kelelahan akibat aktivitas sehari-hari. Namun,tahukah anda siapa yang harus anda datangi ketika memiliki sakit pada alat gerak tubuh yang tidak bisa disembuhkan hanya dari tukang pijat?Yup,solusinya adalah anda pergi ke fisioterapi.
Fisioterapi adalah tindakan/bentuk pelayanan yang dilakukan pada pasien pasca mengalami kondisi tertentu seperti penyakit dan cidera. Ahli fisioterapi disebut fisioterapis. Seorang Fisioterapis akan membantu pasien dalam mengembalikan kemampuan untuk menggerakkan alat tubuh seperti otot, tulang, serta sendi.
Apakah fisioterapis itu sama dengan dokter?Tentu tidak. Namun, fisioterapis dan dokter seringkali menjadi satu tim dirumah sakit dalam suatu program pemulihan pasien. Fisioterapis sendiri bisa bekerja dirumah sakit, membuka praktik mandiri, bahkan menjadi bagian dari tim olahraga/atlet.
Fisioterapi itu tukang pijat, tukang tekak tekuk, tukang setrum, dan tukang dorong-dorong dhiatermy.
Pernyatan tersebut memang benar . Fisioterapi tidak hanya memberi tindakan berupa terapi manual tetapi juga menggunakan alat penunjang. Alat penunjang tersebut seperti SWD,MWD,USD,Cold Pack,Ice Pack dan masih banyak lainnya.
Fisioterapi juga memiliki bidang spesialis, yaitu ortopedi, geriatri, pediatri, neurologi, sport, kardiorespirologi, dan masih banyak lagi. Peluang kerja fisioterapi juga cukup banyak. Ketika anda telah menyelesaikan pendidikan fisioterapi, anda bisa memilih untuk praktik di rumah sakit, membuka praktik mandiri, perwira karir, pengusaha alkes, influencer, dosen, dan juga bagian tim olahraga.
Dulu profesi fisioterapi mungkin tidak begitu dikenal dibanding program pemulihan medis lain seperti Kemoterapi atau Hipnoterapi. Namun saat ini kebutuhan tenaga fisioterapi sangat diperlukan mengingat angka kecelakaan yang banyak dan penyakit kronik yang cukup tinggi sehingga profesi fisioterapi pun mulai banyak dikenal. Hal itu juga didukung dengan bertambahnya perguruan tinggi yang membuka jurusan fisioterapi.
Pendidikan fisioterapi di perguruan tinggi tergolong cukup baik. Beberapa diantaranya sudah memiliki alat fisioterapi sebagai penunjang pembelajaran yang memadai. Perguruan tinggi yang memiliki jurusan fisioterapi menawarkan program studi D3, D4, dan S1 untuk mempelajari pengetahuan ilmu yang dibutuhkan. Setelah menyelesaikan salah satunya, anda juga bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah profesi selama kurang lebih 1,5 tahun dan dilanjutkan dengan uji kompetensi untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi). Jika ingin membuka praktik mandiri anda juga harus memiliki SIP (Surat Izin Praktik) sesuai undang-undang.
Cukup panjang bukan perjalanan seorang fisioterapis?Apakah anda masih menganggap fisioterapis hanya seorang tukang pijat saja?
Perlu anda ketahui bahwa peluang kerja fisioterapi di Indonesia cukup banyak dan pendidikan fisioterapi yang juga mulai berkembang tentunya cukup menarik perhatian beberapa orang untuk mempelajarinya. Jadi, yuk masuk jurusan fisioterapi!