Contoh tics vokal (phonic) pada sindrom Tourette. Tics vokal sederhana termasuk suara membersihkan tenggorokan berulang, mengendus, menggonggong, atau mendengus. Tics vokal yang kompleks dapat mencakup pengulangan kata atau frasa sendiri, pengulangan kata atau frasa orang lain (disebut echolalia), atau lebih jarang, menggunakan kata-kata vulgar, cabul, atau makian (disebut coproalia).
Beberapa tics yang paling dramatis dan melumpuhkan mungkin termasuk gerakan motorik yang mengakibatkan menyakiti diri sendiri seperti meninju diri sendiri di wajah atau tics vokal seperti echolalia atau mengumpat. Beberapa tics didahului oleh dorongan atau sensasi pada kelompok otot yang terkena (disebut dorongan premonitory).
Pemicu Tics
Tics seringkali lebih buruk dengan kegembiraan atau kecemasan dan lebih baik selama aktivitas yang tenang dan terfokus. Pengalaman fisik tertentu dapat memicu atau memperburuk tics; misalnya, kerah yang ketat dapat memicu tics leher. Mendengar orang lain mengendus atau membersihkan tenggorokan dapat memicu suara serupa. Tics tidak hilang selama tidur ringan tetapi sering berkurang secara signifikan; mereka pergi sepenuhnya dalam tidur nyenyak.
Meskipun gejala TS tidak diinginkan dan tidak disengaja (disebut tidak disengaja), beberapa orang dapat menekan atau mengelola tics mereka untuk meminimalkan dampaknya. Namun, orang-orang dengan TS sering melaporkan peningkatan ketegangan yang substansial ketika menekan tics mereka ke titik di mana mereka merasa bahwa tics harus diekspresikan (berlawanan dengan keinginan mereka).
Gangguan yang dialami seorang Tourette Syndrome
Banyak individu dengan TS mengalami masalah neurobehavioral tambahan yang terjadi bersamaan (bagaimana otak memengaruhi emosi, perilaku, dan pembelajaran) yang sering menyebabkan lebih banyak gangguan daripada tics itu sendiri. Meskipun sebagian besar individu dengan TS mengalami penurunan yang signifikan dalam tics motorik dan vokal pada masa remaja akhir dan dewasa awal, kondisi neurobehavioral terkait dapat berlanjut hingga dewasa.
Kondisi pada Syndorme Tourette meliputi ;
- Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), termasuk masalah dengan konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif.
- Obsessive Compulsive Disorder or Behaviors (OCD/OCB): Â pikiran, ide, atau sensasi (obsesi) yang berulang dan tidak diinginkan yang membuat orang tersebut merasa perlu melakukan perilaku berulang-ulang atau dengan cara tertentu (kompulsi). Perilaku berulang dapat mencakup mencuci tangan, memeriksa barang-barang, dan membersihkan, dan dapat secara signifikan mengganggu kehidupan sehari-hari.
- Kecemasan (takut, gelisah, atau ketakutan tentang situasi atau peristiwa yang mungkin memiliki akhir yang tidak pasti).
- Ketidakmampuan belajar seperti masalah dengan membaca, menulis , dan aritmatika yang tidak terkait dengan kecerdasan.
- Masalah perilaku, seperti perilaku sosial yang tidak pantas, agresi, atau kemarahan.
- Masalah jatuh atau tetap tertidur.
- Penurunan keterampilan sosial dan kesulitan fungsi sosial, seperti masalah dengan keterampilan sosial.
- Masalah pemrosesan sensorik, seperti kesulitan mengatur dan merespons informasi sensorik yang terkait dengan sentuhan, rasa, bau, suara, atau gerakan.
Menangani Tourette Syndrome
Karena gejala tics seringkali ringan dan tidak menyebabkan gangguan, beberapa orang dengan TS tidak memerlukan pengobatan. Ada obat-obatan yang efektif dan perawatan lain untuk orang-orang yang gejalanya mengganggu fungsi sehari-hari. Salah satu obatnya ialah obat yang memblokir dopamin (obat yang dapat digunakan untuk mengobati gangguan psikotik dan non-psikotik) adalah obat yang paling konsisten berguna untuk menekan tics (misalnya, haloperidol dan pimozide).
Selain obat bisa juga dilakukan perawatan perilaku seperti pelatihan kesadaran dan pelatihan respons bersaing dapat digunakan untuk mengurangi tics. Uji coba kontrol acak multi-pusat yang didanai NIH baru-baru ini yang disebut Cognitive Behavioral Intervention for Tics (CBIT)Â menunjukkan bahwa pelatihan untuk bergerak secara sukarela sebagai respons terhadap dorongan peringatan dapat mengurangi gejala tics.