Mohon tunggu...
Nuralisyah
Nuralisyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya memiliki hobi membaca dan memiliki keahlian dalam bidang desain grafik. Saya mengembangkan ide saya dengan mengikuti berbagai macam perlombaan baik yang diadakan oleh Universitas saya maupun Instansi lain.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Filsafat Dakwah dan Kurikulum

5 Desember 2024   14:48 Diperbarui: 5 Desember 2024   14:52 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Filsafat dakwah adalah cabang ilmu filsafat yang mengkaji dasar-dasar pemikiran, konsep, dan nilai yang mendasari aktivitas dakwah. Filsafat ini berperan penting dalam menjelaskan tujuan, prinsip, dan metode dakwah untuk memastikan bahwa pesan-pesan Islam dapat disampaikan dengan relevan dan bermakna dalam kehidupan umat manusia. Dengan pendekatan filosofis, dakwah tidak hanya berfokus pada penyampaian ajaran agama, tetapi juga pada pemahaman mendalam tentang manusia dan dinamika sosial, sehingga pesan dakwah dapat diterima dengan baik.

Filsafat dakwah mencakup tiga elemen utama: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi membahas hakikat dakwah sebagai aktivitas penyampaian kebenaran ilahi. Epistemologi mengkaji sumber pengetahuan dakwah, seperti Al-Qur'an, Hadis, dan fenomena sosial yang mendukung keberhasilan dakwah. Sementara itu, aksiologi mengarahkan nilai-nilai yang menjadi tujuan dakwah, seperti keadilan, kebaikan, dan kedamaian, sehingga aktivitas dakwah memiliki dampak yang positif dan bermartabat bagi masyarakat luas.

Kurikulum dakwah dirancang untuk membentuk pendakwah yang kompeten dalam menyampaikan ajaran Islam secara efektif. Elemen-elemen kurikulum dakwah meliputi tujuan yang jelas, materi yang mencakup berbagai disiplin ilmu seperti Al-Qur'an, Hadis, komunikasi, dan budaya, serta metode pengajaran seperti diskusi, simulasi, dan praktik lapangan. Evaluasi dalam kurikulum ini dilakukan dengan menilai kemampuan akademik, keterampilan komunikasi, dan dampak dakwah terhadap masyarakat. Dengan kurikulum yang baik, pendakwah dapat menjadi sosok yang berilmu, bijaksana, dan relevan di tengah kebutuhan zaman.

Hubungan antara filsafat dakwah dan kurikulum sangat erat. Filsafat dakwah memberikan landasan teoretis yang menjadi panduan dalam merancang kurikulum yang kontekstual dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kurikulum yang didasari filsafat dakwah dapat mencetak pendakwah yang tidak hanya memahami ajaran Islam, tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman dengan bijaksana. Dengan demikian, perpaduan filsafat dakwah dan kurikulum menghasilkan pendakwah yang kompeten, inovatif, dan mampu menyebarkan nilai-nilai Islam secara bermakna dalam masyarakat modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun