Semarang (01/08) -- Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) Periode akademik 2020/2021 yang berlokasi di Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang melakukan edukasi pemilahan sampah rumah tangga kepada warga melalui aplikasi Whatsapp dan  Google Meeting. Di tengah situasi pandemi Covid-19 di Indonesia menjadikan pelaksanaan program KKN kali periode ini tidak bisa dilaksanakan secara luring dan beralih menjadi daring dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada.
Selain menghadapi pandemi Covid-19, Indonesia pun dihadapkan pada permasalahan sampah yang terus bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun, apalagi disituasi pandemi seperti saat ini, maka jumlah sampah yang dihasilkan meningkat lebih banyak dari tahun sebelumnya.Â
Selain peningkatan volume sampah, minimnya lahan dan edukasi terkait sampah disinyalir menjadi salah satu faktor yang membuat warga gemar membuang sampah secara sembarangan terutama ke sungai. Dengan kondisi yang demikian menjadi alasan utama mahasiswi KKN ini melakukan program edukasi pemilahan sampah yang bertujuan agar dapat mengedukasi warga untuk bisa melakukan pemilahan sampah dan tidak mencemari lingkungan.
Dalam pelaksanaan programnya, mahasiswa didahulu dengan membuat e-saku dan e-poster terkait pemilahan sampah rumah tangga. Dengan memberikan materi terkait jenis-jenis sampah rumah tangga seperti organik dan anorganik serta cara memilah sampah berdasarkan warnanya seperti membuang sampah organik pada tong sampah berwarna hijau dan membuang sampah anorganik pada tong sampah berwarna kuning.
Tak hanya memberikan edukasi jenis sampah rumah tangga namun juga  menambahkan materi pemanfaatan sampah rumah tangga yang bermanfaat dan dapat dikelola oleh warga. Seperti pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos yang mudah dengan memberikan materi cara membat pupuk kompos sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap warga dengan memanfaatkan sampah rumah tangga yang diproduksi setiap harinya di rumah masing-masing.
Sebagai penerapan program edukasi yang diberikan, ia pun turut memberikan tong sampah yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk membuang sampah secara bijak dengan memilah dan membedakan berdasarkan jenisnya sebelum diolah lebih lanjut. Untuk mengolah sampah organik cara terbaiknya adalah dengan mengolahnya menjadi kompos yang dapat dijadikan pupuk untuk tanaman hias, sedangkan untuk sampah anorganik dapat diolah berdasarkan jenis sampahnya, seperti mengilah kertas bekas menjadi kerajinan topeng, sampah bungkus kopi dapat dijadikan kerajinan tas, taplak meja, kemudian sampah botol kaca dapat dijadikan lampu tidur serta berbagai kerajianan lain. Penempelan poster di beberapa lokasi dan pemberian buku saku juga dilakukan sebagai ajakan agar warga bisa lebih peduli terhadap lingkungan
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih kepada warga agar dapat lebih bijak dalam mengelola sampah serta menjaga lingkungan serta warga dapat mengelola sampah yang ada menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bernilai lebih sehingga dapat membantu perekonomian warga dimasa pandemi seperti sekarang ini.
Penulis : Nur Alfi Komariyah
Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. Sulistyo, M.T., Ph.D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H