Lokasi
SMA Negeri 1 Larangan
Lingkup Pendidikan
SMA
Tujuan yang ingin dicapai
Peserta didik dapat mengalihwahanakan dialog negosiasi menjadi bentuk narasi dan menuangkannya ke dalam video subtitel dengan logis, kreatif, dan menggunakan alur yang runtut.
Penulis
Nur Akhlami Faozan
Tanggal
9 Januari 2023
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
- Kondisi yang menjadi latar belakang masalah kemampuan peserta didik dalam mendesain teks negosiasi dalam bentuk narasi melalui aplikasi canva cenderung masih rendah adalah
- Peserta didik cenderung tidak memiliki ide, sehingga siswa tidak mengerti apa yang harus mereka jelaskan dan imajinasikan dalam menulis negosiasi.
- Peserta didik belum memahami unsur kebahasaan dalam teks negosiasi
- Peserta didik dalam menulis teks negosiasi terdapat kesalahan seperti pada penggunaan tanda baca dan penggunaan huruf kapital serta penggunaan kata-kata yang tidak baku. Antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain tidak terdapat hubungan makna.
- Peserta didik belum menggunakan kalimat persuasif pada bagian struktur penawaran, sehigga teks yang dibuat kurang menarik.
- Media yang digunakan peserta didik dalam menulis teks negosiasi masih menggunakan kertas dan kurang menarik, sehingga terlihat membosankan.
- Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks negosiasi masih konvensional, belum menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan interaktif.
- Keunggulan model project bassed learning berbantu media canva pada pembelajaran mengalihwahanakan dialog teks negosiasi menjadi narasi.
- Â Pembelajaran akan lebih mengaktifkan peserta didik/berpusat pada peserta didik (student center).
- Pemilihan model pembelajaran PJBL memberikan tantangan kepada peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan melalui kegiatan proyek,  melatih peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran, membuat kinerja peserta didik dalam menyelesaikan proyek jadi lebih tertata,  memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam menyelesaikan proyek, memotivasi peserta didik untuk bersaing menghasilkan produk yang terbaik,dan  menjadikan peserta didik mandiri dan memiliki tanggung jawab terhadap proyek yang dikerjakan.
- Pemilihan model pembelajaran PJBL membuat peserta didik lebih aktif dalam berpikir dan memahami materi secara berkelompok dengan melakukan investigasi terhadap permasalahan yang nyata di sekitarnya.
- Dengan menerapkan model PJBL pada pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan peserta didik akan mampu menggunakan dan mengembangkan  kemampuan berfikir kritis untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai strategi penyelesaian.
- Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
- Praktik baik ini penting untuk dibagikan karena dalam model Project  Based Learning ( PJBL ) peserta didik merencanakan, menyusun, dan menampilkan hasil karya mereka dengan kolaborasi yang erat dengan teman satu tim sehingga model pembelajaran ini sesuai untuk mengembangkan kompetensi 4C yaitu: communication, collaboration, creative, dan critical thingking.
- Praktik baik ini juga dapat dijadikan referensi bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengatasi permasalahan yang sama. Praktik baik ini penting untuk dibagikan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi kepada guru bahasa Indonesia bahwa penggunaan model pembelajaran ini dapat menyelesaikan masalah rendahnya keterampilan siswa dalam menulis teks negosiasi pada elemen menulis.
- Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan agar para guru yang mungkin mengalami permasalahan seperti saya dapat mengambil hikmah dari apa yang sudah saya lakukan. Selain itu, praktik ini diharapkan mampu menginspirasi teman sejawat yang mungkin belum pernah mencoba melakukan pembelajaran dengan metode, media, dan strategi yang saya gunakan.
- Guru merupakan faktor penting dalam terlaksananya proses belajar mengajar. Sebagai guru, saya memiliki peran dan tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif, menarik, dan menyenangkan menggunakan model Project  Based Learning ( PJBL )agar (1) tercipta suasana kreatif, hangat dan mendorong siswa untuk berproses sehingga pembelajaran menulis lebih berkesan; (2) keterampilan menulis siswa mengalami peningkatan yang signifikan; (3) tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik; dan (4) nilai siswa tuntas melampaui KKM.
- Dalam praktik ini, saya berperan sebagai guru yang bertanggung jawab pada kelancaran dan keberhasilan tujuan dalam pembelajaran ini. Sebagai wujud dari tanggung jawab tersebut, saya telah membuat rencana aksi dengan menggunakan metode, media, dan strategi yang inovatif demi ketercapaian tujuan pembelajaran.
- Pada penerapan model PJBL guru berperan  membimbing dan memberi pelatihan terkait penggunaan aplikasi canva yang dapat membantu peserta didik dalam pembuatan project.Â
- Dengan begitu peserta didik dapat memiliki keterampilan mendesain pada aplikasi canva.
- Model PJBL memberi ruang untuk peserta didik menjadi lebih terampil melalui proses penyusunan project. Selain itu, guru memiliki peran aktif dalam memberikan fasilitas, bimbingan, dan penilaian.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
- Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?
- Banyak tantangan yang saya hadapi dalam pelaksanaan praktik pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi dialog ke dalam bentuk narasi adalah sebagai berikut :
- Mencari dukungan sekolah baik dari segi sarana maupun prasarana.
- Mencari SDM untuk pengambilan dokumentasi video praktik pembelajaran.
- Jaringan internet yang kurang stabil dapat menghambat ketika peserta didik melakukan proses edit video pada canva.
- Tantangan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengalihwahanakan teks negosiasi dialog ke dalam bentuk narasi dengan menggunakan model pembelajaran Project  Based Learning ( PJBL ) adalah sebagai berikut.
- Guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL ). Model pembelajaran yang biasa digunakan adalah model konvensional dengan metode ceramah.
- Banyak peserta didik yang mengatakan bahwa menulis itu sulit. Kesulitan yang mereka alami adalah kesulitan dalam menemukan ide tulisan. Hal tersebut diperkuat dengan kebingungan peserta didik dalam memulai menuangkan ide dalam bentuk teks. Kesulitan lain adalah pada saat proses mengembangkan teks. Kesulitan demi kesulitan yang mereka hadapi membuat minat mereka pada pembelajaran menulis kurang.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
- Melaksanakan pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi dialog ke dalam bentuk narasi dengan model Scientifik dan TPACK. Pembelajaran ini menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja dengan kata lain pembelajaran dilakukan dengan membuat sejumlah kelompok dengan jumlah peserta didik 5 anak yang bertujuan untuk saling memotivasi antar anggotanya untuk saling membantu agar tujuan dapat tercapai secara maksimal.
- Menyusun Bahan Pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi bentuk dialog ke dalam narasi. Bahan ajar memiliki manfaat yang memberikan pengaruh besar terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Bahan ajar merupakan pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada siswa. Bahan ajar juga dapat menjadi pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran, sekaligus merupakan substansi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
- Membuat LKPD yang menarik untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik tentang materi yang dipelajari. Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik , sehingga dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar. Lembar kegiatan berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan penggunaan LKPD adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis. LKPD disusun untuk menarik perhatian dan menumbuhkan minat peserta didik pada pembelajaran mengaalihwahanakan teks negosiasi dialog ke dalam bentuk narasi.
- Menggunakan Media Berbasis IT untuk menarik perhatian siswa agar pembelajaran lebih mudah, lebih berkesan dan lebih menyenangkan. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah power point dan video contoh teks negosiasi yang ditampilkan melalui LCD proyektor sehingga tayangan terlihat jelas dan menarik. Dengan demikian, harapan pemahaman peserta didik tentang bagaimana mengalihwahanakan teks negosiasi dialog ke bentuk narasi akan lebih baik.
- Menyosialisikan pada teman sejawat/ guru lain terkait pembelajaran model Project  Based Learning ( PJBL ) agar permasalahan yang mungkin timbul pada saat pembelajaran bisa diminimalisasi bahkan bisa diatasi.
- Membimbing peserta didik
- Pembimbingan dilakukan untuk membantu siswa yang belum memahami tugas dapat memahaminya dan dapat mengerjakan dengan maksimal. Pemberian motivasi juga dilakukan agar anggapan bahwa menulis adalah suatu hal yang sulit dapat berangsur hilang dari pikiran peserta didik.
Proses pembelajaran menggunakan model Project  Based Learning ( PJBL ) adalah sebagai berikut.
- Pendahuluan
- Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran dari Powerpoint yang disajikan guru dan dibagikan guru melalui WA.
- Peserta didik mengamati tayangan video melalui power point dan link yang diberikan guru.
- Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait langkah mengalihwahankan teks negosiasi dialog ke dalam bentuk narasi.
- Peserta didik di bawah bimbingan guru, menggabungkan diri dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang di setiap kelompok.
- Peserta didik bersama kelompok memirsa tayangan kutipan video (negosiasi jual beli barang)
- Guru melontarkan beberapa pertanyaan melalui tayang slide powerpoint.
Bentuk negosiasi yang baru saja kalian saksikan berbentuk apa ?
Bisakah kalian menceritakan ulang terkait dengan video yang sudah ditonton ?
Kegiatan Inti
  Sintak 1. Menyiapkan pertanyaan/penugasan proyek
Peserta didik di bawah bimbingan guru, menggabungkan diri dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang di setiap kelompok.
Peserta didik bersama kelompok memirsa tayangan kutipan video (negosiasi jual beli barang).
Guru melontarkan beberapa pertanyaan melalui tayang slide powerpoint. a. Bentuk negosiasi yang baru saja kalian saksikan berbentuk apa ? b. Bisakah kalian menceritakan ulang terkait dengan video yang sudah ditonton.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang penugasan yang akan dilakukan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang penugasan yang akan dilakukan.
Â
Sintak 2. Mendesain perencanaan proyek
- Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran dan garis besar langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Guru dan peserta didik bersama-sama menyusun perencanaan untuk penyelesaian proyek menulis, yaitu mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke dalam bentuk narasi/cerita dan mendesain hasil tulisannya melalui media aplikasi canva.
- Peserta didik bersama kelompok diberi LKPD untuk panduan pengerjaan.
Sintak 3. Menyusun jadwal
- Peserta didik dan guru menyepakati bersama waktu pengerjaan mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke bentuk narasi/cerita dan didesain melalui aplikasi media Canva.
- Peserta didik membaca teks negosiasi berbentuk dialog yang disediakan guru, kemudian mengalihwanakan ke dalam bentuk narasi/cerita, serta  menuangkannya dalam LKPD yang telah disediakan guru.
Sintak 4. Monitor kegiatan dan perkembangan proyek
- Peserta didik membaca teks negosiasi berbentuk dialog yang disediakan guru, kemudian mengalihwanakan ke dalam bentuk narasi/cerita, serta menuangkannya dalam LKPD yang telah disediakan guru.
- Peserta didik fokus mengerjakan proyek maka guru mengamati dan memantau perkembangan kegiatan setiap kelompok.
- Peserta didik bersama kelompok menyelesaikan tahapan-tahapan sesuai dengan yang direncanakan.
- Peserta didik bersama kelompok menyelesaikan tahapan-tahapan sesuai dengan yang direncanakan.
Sintak 5. Menguji hasil
- Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi mengalihwahanakan teks negosiasi bentuk dialog ke bentuk narasi/cerita secara kreatif dan bertanggung jawab.
- Peserta didik menyimak presentasi teman dan membandingkan dengan hasil pekerjaannya untuk memberikan evaluasi serta masukan.
Sintak 6. Mengevaluasi
- Peserta didik bersama guru berdiskusi menyimpulkan materi pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi dalam bentuk dialog ke bentuk narasi/cerita.
- Peserta didik diminta untuk mengunggah tugas mengalihwahanakan teks negosiasi yang sudah didesain melalui aplikasi canva pada Instagram dengan menandai akun guru.
Pihak yang terlibat dalam aksi ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru, rekan guru, peserta didik dan orang tua.
- Kepala Sekolah
- Kepala sekolah berperan memberikan dukungan dengan memberikan izin dan motivasi pada guru agar bisa melaksanakan proses pembelajaran dengan lancar dan baik.
- Waka Kurikulum
- Waka kurikulum memberikan penguatan dukungan agar suana lingkungan sekolah berjalan kondusif dengan menonaktifkan speaker pengumuman yang ada di setiap kelas. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada suara yang bocor pada saat proses pengambilan video pembelajaran.
- Guru
- Guru bertindak sebagai fasilitator dengan membagikan materi yang akan dibahas kepada siswa, menjelaskan mekanisme diskusi kelompok, dan tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran.
- Rekan Guru
- Proses pengambilan video pembelajaran dibantu oleh rekan guru. Pada proses perekaman rekan sejawat sangat berperan membantu kelancaran pada setiap tahapan pembelajaran yang guru praktikkan. Selain itu, rekan guru membantu dalam proses editing video yang sudah direkam melalui aplikasi filmora.
- Peserta Didik
- Peserta didik memperhatikan dan menelaah materi yang diberikan guru, memperhatikan penjelasan guru, melaksanakan diskusi kelompok dan tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran.
- Orang Tua
- Orang tua berperan aktif memberikan dukungan kepada peserta didik agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Selain itu, orang tua membantu guru dalam mengawasi peserta didik dalam mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru di akhir pembelajaran.
Sumber daya atau materi yang digunakan dalam pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi menggunakan model Project Based Learning ( PJBL ) adalah materi langkah - langkah mengalihwahanakan teks negosiasi dialog ke dalam bentuk narasi, laptop, LCD Proyektor, dan pengeras suara (speaker).
Pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke bentuk narasi menggunakan model Project Based Learning ( PBJL ) memiliki dampak positif dan hasil efektif. Hal itu dapat dilihat dari :
- Berdasarkan hasil jurnal, wawancara, dan survei yang dilakukan kepada peserta didik, sebagian besar peserta didik menyatakan bahwa mereka senang dan terkesan dengan pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke bentuk narasi menggunakan model Project Based Learning ( PBJL ). Peserta didik berharap kualitas teks negosiasi yang mereka tulis akan lebih baik dibandingkan dengan model sebelumnya yang masih bersifat konvensional. Harapan lain, model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL ) dapat diterapkan pada materi lain karena mereka menganggap bahwa dengan adanya kerja sama semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik.
- Penggunaan model Project Based Learning (PJBL) membantu peserta didik untuk memahami materi mengalihwahanakan teks negosiasi bentuk dialog ke bentuk narasi. Berdasarkan hasil koreksi guru dari jawaban peserta didik yang tertulis pada lembar LKPD, dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Dari 26 peserta didik secara keseluruhan, semua peserta didik dapat memahami materi dengan baik dan memperoleh nilai di atas KKM.
- Terdapat 2 peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 75% dengan memperoleh nilai 75.
- Terdapat 10 peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 80% dengan memperoleh nilai 80.
- Terdapat 6 peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 85% dengan memperoleh nilai 85.
- Terdapat 8 peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 100% dengan memperoleh nilai 100.
Dengan demikian model Project Based Learning (PJBL) dapat menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru yaitu pemanfaatan model dan media inovatif dalam pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi bentuk dialog ke bentuk narasi.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Aksi ini memunculkan respon dari kepala sekolah, teman sejawat, dan siswa. Kepala sekolah memberikan apresiasi positif dan mendukung pelaksanaan pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke bentuk narasi menggunakan model Project Based Learning ( PBJL ). Respon dari teman sejawat pun berupa pemberian apresiasi positif terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Aksi ini juga menginspirasi rekan sejawat untuk melaksanakan pembelajaran dengan model dan media pembelajaran yang inovatif. Respon dari siswa, siswa menyatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan menyenangkan dan mudah dipahami.Â
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan model pembelajaran dan media yang digunakan. Guru menggunakan media audio visual (animasi peristiwa negosiasi). Media tersebut dipilih karena siswa mengalami kesulitan dalam menemukan ide tulisan dan mengembangkan teks. Â Model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL ) dipilih agar siswa dapat belajar bekerja sama dan belajar menghargai pendapat orang lain dalam menyusun kerangka dan mengembangkannya menjadi teks negosiasi bentuk narasi/cerita.
Berdasarkan proses dan aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan, berikut dampak dan hasil yang diperoleh peserta didik.
- Afektif
- Pembelajaran yang sudah dilaksanakan dapat menumbuhkan minat dan semangat peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi teks negosiasi. Selain itu, melalui kegiatan refleksi peserta didik mengungkapkan perasaan senang ketika mengikuti proses pembelajaran mengalihwahakan dialog negosiasi menjadi cerita dengan model PJBL berbantu aplikasi canva.
- Psikomotor
- Melalui pembelajaran mengalihwahanakan dialog negosiasi menjadi teks narasi peserta didik dapat menguasai keterampilan edit video pada aplikasi canva. Selain itu, pada proses pembelajaran peserta didik lebih terlihat aktif dalam diskusi dan tanya jawab.
- Kognitif
- Pembelajaran mengalihwahanakan dialog teks negosiasi menjadi teks narasi dengan model PJBL berbantu aplikasi canva dapat membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dengan baik. Hal ini ditunjukkan pada kegiatan pendalaman materi melalui evaluasi soal di google form peserta didik mampu menjawab soal-soal dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H