Mohon tunggu...
Nur Akhlami Faozan
Nur Akhlami Faozan Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Salah satu hobi dan kegemaran saya adalah menulis. Sebagai guru bahasa Indonesia tentu saya harus memberikan aksi nyata kegatan menulis yang dapat dilihat oleh kepada murid, rekan, dan atasan. Saat ini saya sedang melaksanakan program literasi di sekolah bersama murid-murid saya, yang kami beri nama "GERAKAN TBC (Tulis dan Baca)". Dengan program ini saya berharap dapat menumbuhkembangkan literasi murid agar menambah wawasan dan pengetahuan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengalihawahanakan Dialog Negosiasi ke Bentuk Narasi dengan Model Problem Based Learning Berbantu Media Canva

19 Januari 2023   08:47 Diperbarui: 19 Januari 2023   09:09 2007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pihak yang terlibat dalam aksi ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru, rekan guru, peserta didik dan orang tua.

  • Kepala Sekolah
  • Kepala sekolah berperan memberikan dukungan dengan memberikan izin dan motivasi pada guru agar bisa melaksanakan proses pembelajaran dengan lancar dan baik.
  • Waka Kurikulum
  • Waka kurikulum memberikan penguatan dukungan agar suana lingkungan sekolah berjalan kondusif dengan menonaktifkan speaker pengumuman yang ada di setiap kelas. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada suara yang bocor pada saat proses pengambilan video pembelajaran.
  • Guru
  • Guru bertindak sebagai fasilitator dengan membagikan materi yang akan dibahas kepada siswa, menjelaskan mekanisme diskusi kelompok, dan tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran.
  • Rekan Guru
  • Proses pengambilan video pembelajaran dibantu oleh rekan guru. Pada proses perekaman rekan sejawat sangat berperan membantu kelancaran pada setiap tahapan pembelajaran yang guru praktikkan. Selain itu, rekan guru membantu dalam proses editing video yang sudah direkam melalui aplikasi filmora.
  • Peserta Didik
  • Peserta didik memperhatikan dan menelaah materi yang diberikan guru, memperhatikan penjelasan guru, melaksanakan diskusi kelompok dan tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran.
  • Orang Tua
  • Orang tua berperan aktif memberikan dukungan kepada peserta didik agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Selain itu, orang tua membantu guru dalam mengawasi peserta didik dalam mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru di akhir pembelajaran.

Sumber daya atau materi yang digunakan dalam pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi menggunakan model Project Based Learning ( PJBL ) adalah materi langkah - langkah mengalihwahanakan teks negosiasi dialog ke dalam bentuk narasi, laptop, LCD Proyektor, dan pengeras suara (speaker).

Pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke bentuk narasi menggunakan model Project Based Learning ( PBJL ) memiliki dampak positif dan hasil efektif. Hal itu dapat dilihat dari :

  • Berdasarkan hasil jurnal, wawancara, dan survei yang dilakukan kepada peserta didik, sebagian besar peserta didik menyatakan bahwa mereka senang dan terkesan dengan pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke bentuk narasi menggunakan model Project Based Learning ( PBJL ). Peserta didik berharap kualitas teks negosiasi yang mereka tulis akan lebih baik dibandingkan dengan model sebelumnya yang masih bersifat konvensional. Harapan lain, model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL ) dapat diterapkan pada materi lain karena mereka menganggap bahwa dengan adanya kerja sama semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik.
  • Penggunaan model Project Based Learning (PJBL) membantu peserta didik untuk memahami materi mengalihwahanakan teks negosiasi bentuk dialog ke bentuk narasi. Berdasarkan hasil koreksi guru dari jawaban peserta didik yang tertulis pada lembar LKPD, dapat disimpulkan sebagai berikut :
  • Dari 26 peserta didik secara keseluruhan, semua peserta didik dapat memahami materi dengan baik dan memperoleh nilai di atas KKM.
  • Terdapat 2 peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 75% dengan memperoleh nilai 75.
  • Terdapat 10 peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 80% dengan memperoleh nilai 80.
  • Terdapat 6 peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 85% dengan memperoleh nilai 85.
  • Terdapat 8 peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 100% dengan memperoleh nilai 100.

Dengan demikian model Project Based Learning (PJBL) dapat menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru yaitu pemanfaatan model dan media inovatif dalam pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi bentuk dialog ke bentuk narasi.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Aksi ini memunculkan respon dari kepala sekolah, teman sejawat, dan siswa. Kepala sekolah memberikan apresiasi positif dan mendukung pelaksanaan pembelajaran mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke bentuk narasi menggunakan model Project Based Learning ( PBJL ). Respon dari teman sejawat pun berupa pemberian apresiasi positif terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Aksi ini juga menginspirasi rekan sejawat untuk melaksanakan pembelajaran dengan model dan media pembelajaran yang inovatif. Respon dari siswa, siswa menyatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan menyenangkan dan mudah dipahami. 

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan model pembelajaran dan media yang digunakan. Guru menggunakan media audio visual (animasi peristiwa negosiasi). Media tersebut dipilih karena siswa mengalami kesulitan dalam menemukan ide tulisan dan mengembangkan teks.   Model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL ) dipilih agar siswa dapat belajar bekerja sama dan belajar menghargai pendapat orang lain dalam menyusun kerangka dan mengembangkannya menjadi teks negosiasi bentuk narasi/cerita.

Berdasarkan proses dan aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan, berikut dampak dan hasil yang diperoleh peserta didik.

  • Afektif
  • Pembelajaran yang sudah dilaksanakan dapat menumbuhkan minat dan semangat peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi teks negosiasi. Selain itu, melalui kegiatan refleksi peserta didik mengungkapkan perasaan senang ketika mengikuti proses pembelajaran mengalihwahakan dialog negosiasi menjadi cerita dengan model PJBL berbantu aplikasi canva.
  • Psikomotor
  • Melalui pembelajaran mengalihwahanakan dialog negosiasi menjadi teks narasi peserta didik dapat menguasai keterampilan edit video pada aplikasi canva. Selain itu, pada proses pembelajaran peserta didik lebih terlihat aktif dalam diskusi dan tanya jawab.
  • Kognitif
  • Pembelajaran mengalihwahanakan dialog teks negosiasi menjadi teks narasi dengan model PJBL berbantu aplikasi canva dapat membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dengan baik. Hal ini ditunjukkan pada kegiatan pendalaman materi melalui evaluasi soal di google form peserta didik mampu menjawab soal-soal dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun