Keunikan dari tradisi budaya tabe' ini menjadi ciri khas karena memiliki tutur kata yang berbeda dibandingkan dengan masyarakat di luar Sulawesi (tabe'). Selain ucapan tabe', bentuk sikap tubuh seperti menundukkan badan juga menjadi simbol penghormatan yang khas dalam tradisi budaya tabe'.
Tradisi tabe' adalah kebiasaan masyarakat sulawesi yang menunjukkan sikap sopan dan menghormati orang lain. Kata tabe' ini biasanya diucapkan ketika seseorang ingin meminta izin, melewati orang lain, atau sekadar menunjukkan rasa hormat kepada seseorang. Tradisi ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan mencerminkan nilai-nilai kesopanan yang dijunjung tinggi dalam budaya Sulawesi.
Budaya tabe' berkaitan dengan nilai-nilai dalam Islam, seperti sopan santun, saling menghormati, dan rendah hati. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam tentang akhlak yang baik, seperti yang disebutkan dalam Surah Al-Hujurat ayat 11, yang mengingatkan kita untuk tidak mengejek atau menghina orang lain, karena bisa jadi orang yang dihina lebih baik daripada yang menghina.
Selain itu, budaya tabe' juga berkaitan dengan persatuan terhadap Pancasila, terutama sila kedua, yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Sila ini mengajarkan kita untuk saling menghargai dan memperlakukan orang lain dengan hormat, yang pada akhirnya dapat menjaga persatuan dan keharmonisan dalam masyarakat.Â
Budaya tabe' ini masih dilakukan di beberapa daerah, khususnya di Sulawesi. Namun, seiring perkembangan zaman, tradisi budaya ini mulai berkurang, terutama di kalangan generasi muda. Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Salah satunya adalah pengaruh teknologi yang semakin canggih yang mengubah gaya hidup, sehingga nilai-nilai tradisional seperti tabe' mulai terlupakan. Selain itu, kurangnya pemahaman dan edukasi tentang budaya ini membuat generasi muda tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang penting. Teknologi dan media sosial juga berperan, karena interaksi tatap muka semakin jarang terjadi, sehingga kebiasaan untuk menunjukkan sikap hormat dalam bentuk tabe' pun berkurang.
Padahal, budaya tabe' ini sangat penting untuk dipertahankan. Pertama, tabe' mengajarkan kita tentang sopan santun dan rasa hormat kepada orang lain, yang menjadi dasar hubungan harmonis dalam masyarakat. Kedua, budaya ini membantu menjaga persatuan dan kerukunan karena dengan saling menghargai, konflik bisa dihindari. Ketiga, tabe' adalah bagian dari identitas budaya kita. Dengan mempraktikkannya berarti kita ikut melestarikan warisan leluhur yang kaya akan nilai-nilai luhur. Terakhir, budaya tabe' sejalan dengan ajaran Islam tentang akhlak mulia dan sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," yang mengajarkan kita untuk memperlakukan sesama dengan penuh hormat dan kebaikan.
Oleh karena itu, budaya tabe' perlu kita pertahankan dan diajarkan kepada generasi muda, agar kita tetap menjadi masyarakat yang menjunjung tinggi sopan santun, menjaga kerukunan, dan tidak kehilangan jati diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H