Mohon tunggu...
Nuraisa najla
Nuraisa najla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uin

谢谢‼️🐇

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Nilai Tingginya Kedudukan Ibu dalam Islam melalui Refleksi Qs. An-Nisa Ayat 22

27 November 2023   17:46 Diperbarui: 27 November 2023   17:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Surat An-Nisa ayat 22 yang berarti"

Dan janganlah kamu nikahi perempuan-perempuan yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)."

Ayat ini berbicara tentang larangan menikahi perempuan-perempuan yang telah dikawini oleh ayah kandung, sebab hal ini sangat tidak etis dan tidak menunjukkan penghormatan kepada wanita yang telah mengandung, melahirkan, membesarkan kita sebagai anak dengan penuh kasih sayang.

Allah SWT pun mengharamkan kita sebagai anak menikahi Ibu sebab hal ini sebagai bentuk pemuliaan, penghargaan, penghormatan terhadap mereka. Kedudukan ibu seperti ayah yang bahkan haknya lebih besar dari pada hak ayah. Menurut ijma', kecintaan kepada Ibu ini harus lebih didahulukan di atas kecintaan kepada diri sendiri.

Kembali lagi bahwa dalam Islam, seorang ibu memiliki kedudukan yang luar biasa. Sosok ibu mempunyai derajat yang paling tinggi. Bahkan Rasulullah SAW mengagungkan seorang ibu, beliau berbicara melalu hadist yang berarti: 

Dari Mu'awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu'ahu, beliau bertanya kepada Nabi, dariri Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

"Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu" (HR. Bukhari dan Muslim : 5971)

begitu agungnya kedudukan sorang Ibu dalam Islam. Tidak asing lagi bahwa istilah yang mengatakan "surga di bawah telapak kaki ibu". Hal ini benar sebab bukan tanpa alasan tapi keberadaan ibu sangat diutamakan dalam sebuah keluarga.

Karena itu, Ibu adalah sosok pertama yang akan menanamkan norma-norma kebaikan dalam kehidupan manusia, sekaligus menjadi teladan dalam bersikap. Besar tanggung jawab yang Ibu pegang, kita sebagai anak sudah seharusnya menghormati nya. Dalam agama pun mengharuskan setiap anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, terutama terhadap ibu. 

Hal yang dilakukan para masyarakat Jahiliyah dalam QS. An-Nisa ayat 22 tersebut adalah kejadian di masa lampau dan turunnya ayat ini supaya kita dalam memahami refleksi dari ayat tersebut mengingat lagi hal ini adalah hal yang amat keji dan buruk dimata Allah, yang sudah sebaiknya kita hindari demi terjaganya iman kita sebagai manusia. 

Bukan kah Islam datang untuk menghapus ajaran Jahiliyah dan memberikan cahaya terang yang di dalamnya banyak pelajaran-pajaran untuk kita realisasikan selama hidup?? Jadi mari kita bertindak secara baik selama hidup agar dapat meraih ridhoNya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun