Mohon tunggu...
nur aisah
nur aisah Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang guru yang memiliki motto belajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Panggilan Iman

12 April 2023   20:45 Diperbarui: 12 April 2023   22:43 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berada di Ramadan ke 21 ini, rasa syukur  kepadaNya terus dipanjatkan.Betapa Allah SWT melimpahkan karunia  dan nikmatNya yang sangat besar kepada kita. Salah satunya berupa nikmat Iman dan Islam yang selalu melekat dalam hati. 

Nikmat ini tidak ada bandingannya. Dunia dan isinya tidak bisa ditukar dengannya. Karena kita menyakini hanya bekal imanlah yang akan menyelamatkan manusia di kampung yang abadi yakni akhirat. Serta menyelamatkan manusia dari ganasnya api neraka. Iman memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Dengannya ada motivasi untuk selalu ingin memanfaatkan waktu dalam berbuat kebajikan. Pun sebaliknya ia menjadi tameng untuk selalu  menghindar dari bisikan2 dalam diri  yang mengajak kepada perbuatan keji.  

Seperti halnya yang terjadi pada keluarga ini. Aktivitas padat seharian tentu banyak menguras tenaga. Keluhan fisik seperti capek dan ngantuk menjadi bagian yang selalu dirasakan. Malas melakukan amal ibadah terkadang terbersit dalam hatinya. jika iman sedang rapuh  akan menjadi sebuah rintangan melakukan amal ibadah tersebut. 

Hanya dorongan dalam diri yang bisa mengalahkan kemalasan. Malam ini ada acara Nuzulul Qur'an di masjid tempat bu Asya dilahirkan. Jarak antara lokasi acara dengan kediamannya saat ini  lumayan jauh sekitar 5 km. Walaupun begitu, biasanya bu Asya tetap mengikuti kegiatan yang diadakan di masjid tempat kelahirannya itu seperti peringatan hari besar Islam atau salat idul Fitri dan idul adha.

Malam itu tidak tanggung2  takmir masjid mendatangkan dai kondang yang memiliki jam terbang tinggi dan wira wiri di YouTube. Saat itu bu Asya maju mundur pikirannya . Mau hadir tapi capek, ditambah mata sudah mulai ngantuk.Saat salat tarawih pun mulutnya sesekali menguap.Akhirnya Bu Asya memutuskan di rumah saja menemani anak2 tadarus.

Begitu juga dengan suaminya. Selesai salat tarawih Beliau memberi kode capek. Berarti tidak akan menghadiri acara Nuzulul  Qur'an. Bu Asya maklum tentang ini. Ditambah kondisi suaminya yang harus hati2 menjaga kesehatan karena penyakit yang dideritanya. Entah kenapa beberapa menit kemudian suami bu Asya  sudah siap dengan kemeja dan surban di lehernya. Rupa2nya keinginan untuk tidak menghadiri acara Nuzulul Qur'an, dibatalkan  dan lebih memilih berkumpul bersama di tempat yang mulya  mendengarkan ilmu yang nantinya akan disampaikan penceramah. Tentu saja Bu Asya juga menepis rasa malas dan kantuk untuk turut serta membersamai suaminya.Nah disinilah peran iman bekerja. Rasa malas yang sempat singgah dihempaskannya demi mendapat ridho Allah mendengarkan  ilmu dari KH. Moh.Kholil Yasin.

Jam 20.00  Bu Asya bersama suaminya berangkat dari rumahnya menuju lokasi dengan kecepatan sedang. Tiba di tempat masyarakat sekitar sudah memenuhi halaman masjid Darussalam . Mereka berbondong2 mendatangi lokasi tersebut. Ada yang pake sepeda motor, mobil bahkan ada yang dari daerah lain pake pik up. Sebuah pemandangan yang nyaris tidak pernah terlihat . Kedatangan kiyai kondang membawa magnet tersendiri. Tidak sekedar ingin mendengarkan ceramahnya. Tapi pastinya ingin melihat langsung sosok yang selama ini hanya tahu lewat media sosial. Jam 21.00 wib acara di mulai dan selesai jam 23.00 wib. Alhamdulillah berjalan lancar. Bu Asya dan suami pulang ke rumahnya  dalam keadaan  masyarakat sekitar rumahnya  sudah menutup pintu. Artinya sudah tidur untuk persiapan bangun sahur. Semoga ilmu yang di dapat bermanfaat. Aamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun