Gending Sriwijaya dan Nilai-Nilai Pancasila
Tarian Gending Sriwijaya juga menggambarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Salah satunya ialah nilai ketuhanan yang terkandung dalam gerakan tari yaitu sembah berdiri sebagai bentuk ketundukan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan juga dalam jumlah penari yang selalu berjumlah ganjil yang mengindikasikan kepercayaan bahwa manusia dikendalikan oleh satu kekuatan yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu juga terdapat nilai nasionalisme karena eksistensi Tarian Gending Sriwijaya sebagai tarian klasik yang terjaga kemurniannya sehingga ketika kita membawakan tarian tersebut akan terasa perasaan cinta terhadap tanah air karena tarian ini merupakan suatu bentuk penggambaran atas kekayaan akan keragaman yang dimiliki oleh Indonesia.Â
Dan terakhir, nilai toleransi yaitu Tarian Gending Sriwijaya ini dipadukan dalam kebudayaan Melayu yang sangat kental dari ajaran Islam namun dalam mempersembahkan tarian ini tidak ada pembedaan bahwa tarian ini hanya boleh dibawakan oleh yang beragama muslim saja tetapi siapa saja boleh turut melakukannya tanpa membeda-bedakan dari segi SARA.
Eksistensi Tarian Gending Sriwijaya di Era Globalisasi
Globalisasi membawa banyak perubahan dan impact untuk suatu bangsa dan negara baik secara positif dan negatif. Oleh karena itu, setiap negara perlu terbuka dengan negara luar namun harus tetap menjaga nilai-nilai dari negara mereka.Â
Saat ini banyak masyarakat yang meniru gaya-gaya luar dari gaya rambut, style pakaian, merek produk yang digunakan, makanan, dan banyak lagi yang membuat mereka merasa puas bisa sama dengan orang lain.Â
Hal ini juga berpengaruh terhadap hilangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya mereka seperti Tari gending Sriwijaya. Sebelum banyak orang luar yang masuk ke dalam negeri, masyarakat sumatera selatan sangat menghargai budaya mereka dan tari gending sriwijaya ini sangat sering dijumpai baik dalam acara-acara kecil dan besar dan juga saat ingin menyambut tamu yang datang ke desa mereka.Â
Namun, saat ini tari gending sriwijaya sudah mulai jarang ditemui dan kesadaran serta keinginan anak muda mulai berkurang dalam menjaga Tari Gending Sriwijaya tersebut.Â
Tentunya nilai dan makna yang dikandung dalam tari gending sudah mulai dilupakan oleh anak muda saat ini. Peran para kaum muda sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian gending Sriwijaya dan budaya Indonesia lainnya. Ini menjadi warisan budaya yang nantinya anak-cucu kita selanjutnya juga bisa menikmatinya.Â
Oleh: Nurainun Hasibuan (13202010044-Accounting 2B-Universitas Prasetiya Mulya)