Mohon tunggu...
Nur Aini Rizky Syaban
Nur Aini Rizky Syaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 20107030112 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Aiini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fake Productivity: antara Produktivitas dan Ilusi Kesibukan

5 Juni 2024   22:52 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.safetysign.co.id/news/Sindrom-Burnout-Akibat-Stres-Berkepanjangan-Pada-Karyawan-Perusahaan-Tidak-Boleh-Anggap-Sepele

Di era yang berkembang pesat seperti sekarang ini, produktivitas menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan yang banyak diidamkan banyak orang.Tuntunan untuk menjadi produktif di setiap hari seakan menjadi sesuatu yang menakutkan dikarenakan di tuntut untuk selalu melakukan kegiatan disetiap harinya. Sehingga kita sampai lupa dan merasa bersalah jika hanya merebahkan diri di saat orang-orang sibuk melakukan sesuatu, sehingga kita pun terdorong untuk mengerjakan hal sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin. Namun menjadi pertanyaanya kemudian adalah apakah hal tersebut betul-betul disebut produktif?

Produktivitas merupakan sebuah hasil yang sejalan dengan proses yang seseorang alami dalam kurung waktu tertentu. Di dewasa ini setiap orang beramai-ramai untuk mengerjakan banyak hal, dengan menyibukkan diri, inilah cela munculnya Fake Productivity dimana akibat dari tekanan lingkungan sekitar dan rasa tidak ingin kalah dari orang lain, sehingga kita mengerjakan sesuatu yang seakan membuat kita terlihat sangatlah sibuk.

Fake Productivity juga dikatakan sebagai suatu kondisi dimana seseorang tampak sangat sibuk dan terlihat sangat produktif, akan tetapi sebenrnya tidak menghasilkan output yang signifikan atau yang memiliki nilai. Fenomena ini sering kali melibatkan kegiatan-kegiatan yang memberikan kesan bahwa seseorang berkerja sangatlah keras, padahal tidak ada progres nyata yang dicapainya.

Terdapat beberapa contoh Fake Productivity yakni sebagai berikut :

  • Multitasking yang tidak efektif : Melakukan banyak hal dengan selalu berpindah dari satu tugas ke tugas yang lain tanpa menyelesaikan satu pun dengan baik.
  • Meeting yang berlebihan : menghabiskan banyak waktu dalam sebuah rapat yang tidak menghasilkan apa-apa. Seperti dalam sehari anda melakukan pertemuan dengan orang yang sama dengan menghabiskan setengah dari 24 jam anda. Rapat dengan waktu seperti itu, namun dengan hasil yang tidak menentu sama hal nya dengan membuang-buang waktu.
  • Management waktu yang buruk: tidak memanagement waktu dengan baik, seperti waktu yang seharusnya di gunakan untuk beristirahat digunakan untuk nongkrong tidak jelas sampai pagi hari.
  • Perilaku perfeksionis : menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mendetailkan hal-hal yang tidak penting.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa terjebak dalam jebakan Fake Productivity, di antaranya :

  • Budaya kerja yang menuntut kesibukan : di banyak tempat kerja, ada budaya yang menganggap kesibukan sebagai indikator dari kerja keras dan dedikasi
  • Kurangnya prioritas yang jelas : tanpa prioritas yang jelas dan terstruktur, muda bagi seseorang akan terjebak dalam kegiatan-kegiatan yang tidak penting
  • Tekanan sosial dan harapan pribadi : tekanan untuk terlihat lebih sukses dan produktif dapat mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang tampak produktif namun sebenarnya kegiatan yang dijalani tidak efektif.

Dampak negatif dari Fake Productivity diantaranya :

  • Stres dan burnout : kesibukan yang tidak bermakna dapat menyebapkan kelelahan mental dan emosional
  • Penurunan kualitas kerja : fokus pada kuantitas pekerjaan dari pada kualitas kerja daapat menurunkan standar hasil kerja
  • Waktu dan sumber daya yang terbuang : waktu dan energi yang dihabiskan untuk kegiatan yang tidak produktif adalah sumber daya yang hilang tanpa hasil yang nyata.

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan agar tudak terjebak dalam Fake Productivity, diantaranya :

  • Tetapkan prioritas yang jelas : fokus pada tugas yang benar-benar penting dan berdampak besar.
  • Evaluasi kegiatan rutin : tinjau kembali kegiatan harian dan hilangkan yang tudak memberikan kontribusi signifikan
  • Tingkatkan foksu dan konsentrasi : hindari multitasking yang berlebihan dan ciptakan lingkungan kerja yang sportif
  • Gunakan teknologi dengan bijak : manfaatkan alat management waktu dan produktivitas secara efektif tanpa berlebihan.

Fake Productivity merupakan tantangan yang nyata dalam dunia kerja moderent, dengan adanya fenomena ini diharapkan kita bisa mengambil langkah-langkah praktis untuk mengatasinya sehingga dalam menjalankan suatu kegiatan atau pekerjaan lebih efektif dan efisien. Produktivitas sejatinya tidak hanya tentang seberapa sibuk kita terlihat oleh orang lain, tetapi tentang seberapa banyak nilai dan hasil nyata yang kita ciptakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun