Mohon tunggu...
Nur Aini Rizky Syaban
Nur Aini Rizky Syaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 20107030112 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Aiini

Selanjutnya

Tutup

Book

Berani Hadapi Insecure (Review Buku Insecurity Is My Middle Name)

3 Juni 2024   13:51 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:40 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Insecurity is my middle name  merupakan sebuah buku karya Alvi Syahrin yang membahas secara mendalam terkait perasaan tidak aman (insecurity) yang sering kali menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. Dengan pendekatan yang jujur dan penuh dengan perasaan, Alvi berhasil menyajikan sebuah karya yang tidak hanya menggugah, tetapi juga memberikan panduan baru dan prakris untuk menghadapi dan mengatasi kecemasan yang dirasakan banyak orang.

Sinopsis dari Buku

Buku ini terdiri dari beberapa bagian yangg masing-masing menggali berbagai aspek dari insecurity manusia. Alvi Sahri tidak hanya berbicara tentang penyebap dan dampak dari insecurity, namun ia memberikan tawaran berbagai strategi dan teknik untuk menghadapinya. Setiap isi dari buku ini merupakan refleksi pribadi dari penulis, ia memberikan contoh kasus yang nyata serta praktis yang dapat di terapkan oleh pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bab pertama, Alvi Sahrir fokus pada menggali perasaan tidak aman dalam diri penulis secara pribadi. Alvi mengajak pembaca untuk intropeksi dan memahami tanda-tanda insecurity, serta bagaimana perasaan ini dapat mempengaruh kehidupan manusia.

            Pada bab kedua Alvi Syahrir mencoba menjelaskan terkait perjalanan menuju penerimaan diri. penulis menjelaskan berbagai faktor yang dapaat menyebapkan perasaan tidak aman, seperti pengalaman masa kecil, lingkungan sosial, dan perbandingan diri dengan orang lain. Alvi menyoroti peran media sosial yang memperparah perasaan tidak percaya diri (insecurity), serta bagaimana kita dapat lebih bijak dalam menghadapi semua fenomena yang terjadi dalam kehidupan.

Dalam bab ketiga penulis menjelaskan terkait insecurity dalam dunia kerja, ia mengekplorasi bagaimana insecurity dapat mempengaruhi profesionalitas dalam lingkungan kerja. Alvi menjelaskan dan memberikan contoh-contoh yang spesifik tentang bagaimana rasa tidak aman dapat menghambat kinerja dan perkembangan karier seseorang. Tidak hanya itu ia juga mencoba memberikan saran praktis untuk mengatasai kecemasan atau perasaan tersebut di lingkunggan kerja.

Bab keempat Alvi Syahrir menjelaskan terkait dengan Insecurity dalam hubungan, bagaimana insecurity bisa mempengaruhi hubungan pribadi seseorang, baik dengan keluarga, teman, maupaun pasangan. Alvi menguraikan berbagai dinamika yang memiliki kemjngkinan muncul dan hadir dalam sebuah hubungan , ia juga menberikan trik atau cara-cara untuk mengatasi perasaan tidak aman dalam kontek hubungan tersebut.

Pada bab kelima penulis menjelaskan terkait penerimaan diri dan self-compassion. Ia menjelaskan betapa pentingnya penerimaan akan diri kita sendiri sebagai kunci utama untuk mengatasi insecuiry dalam diri manusia. Dalam bab ini alvi memberikan beberapa kali latihan dan teknik praktis untuk meningkatkan rasa percaya dan menghargai diri sendiri.

Dalam bab keenam penulis menjelaskan terkait menemukan dukungan dan komunitas yang mendukung. Dalam bab ini Alvi menjelaskna pentingnya memeiliki lingkungan yang sportif dan yang mendukung. Ia mendorong para pembacanya untuk mencari dan menemukan komunitas yang positif dan mendukung, hal ini kemudian digunakan untuk berbagi pengalaman dan menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota komunitas.

Pada bab terakhir yakni kesimpulan Alvi menyimpulkan bahwa Insecurity itu ada pada diri setiap manusia yang perlu untuk kita lakukan adalah dengan berani mengahadapinya. Alvi menutup buku ini dengan merangkum poin-poin penting dan dengan inti bahwa insecurity itu harus dihadapi dengan berani dan mari melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda yakni jadikan ia sebagai bagian dari perjalanan hidup yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun