Sumber daya alam yang tersedia dimuka bumi ini tidaklah terbatas, seperti yang disebutkan dalam ajaran agama Islam. Allah swt telah menciptakan alam semesta ini beserta isinya dengan jumlah yang tak dapat dihitung, serta kekayaan alam ini tidak terbatas. Ada upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkannya namun ada pula yang didapatkan secara langsung. Seperti yang kita ketahui dalam Islam, ilmu dan akhlak memiliki keterikatan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan. Maka dari itu upaya yang dilakukan oleh manusia adalah dengan ilmu yang dimiliki, maka harta kekayaan yang terdapat di alam semesta dapat diperoleh. Serta memanfaatkan sumber daya alam dengan akhlak yang baik untuk memperoleh keuntungan yang sesuai dengan porsinya.
Perbankan syariah itu sendiri memiliki penjelasan yakni segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum Islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah.
Lalu darimanakah sumber imbalan yang diterima oleh perbankan syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah? Sudah halalkah? Sumber dari imbalan yang diperoleh bersumber dari akad dan perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian atau akad yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk kepada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariah Islam, dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.
Bank syariah memiliki fungsi utama yakni menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi dari pihak pemilik dana. Fungsi lainnya ialah menyalurkan dana kepada pihak lain yang membutuhkan dana dalam bentuk jual beli maupun kerja sama usaha. Fungsi berikutnya sebagai pelayanan jasa bank, pelayanan ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya.
Salah satu dari fungsi bank syariah yakni sebagai perantara dari pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana. Masyarakat yang memiliki dana, akan membutuhkan bank syariah sebagai tempat untuk menyimpan dananya. Dalam menghimpun dana masyarakat, bank syariah akan membayar biaya bagi hasil atau bonus dan atau bagi hasil kepada pihak ketiga tergantung pada akad antara pemilik dana (nasabah) dengan pengguna dana (bank syariah).
Dalam menyalurkan dana kepada masyarakat, bank syariah akan memperoleh balas jasa berupa margin keuntungan atau bagi hasil. Pendapatan margin tersebut diperoleh bank dari nasabah yang memperoleh pembiayaan, yang kemudian akan dibandingkan dengan bonus dan bagi hasil yang dibayar oleh bank kepada nasabah yang menyimpan atau menginvestasikan dananya di bank syariah. Perbedaan antara pendapatan yang diterima dari nasabah pengguna dana atau nasabah pembiayaan dengan biaya yang dibayar kepada nasabah disebut dengan spread.Dalam bank syariah, pedapatan bagi hasil dan atau margin keuntungan akan selalu lebih besar dibandingkan dengan biaya bagi hasil dan bonus yang dibayarkan kepada nasabah investor.
Jadi dari ketiga sumber utama bank syariah, dapat disimpulkan bahwa sumber margin yang diperoleh bank syariah berasal dari pendapatan margin keuntungan atas pembiayaan yang menggunakan akad jual beli, pendapatan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dengan menggunakan akad kerja sama usaha.
