Mohon tunggu...
Nur Aini
Nur Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

sedari kecil saya sangat suka membaca.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Moralitas Dalam Era Globalisasi

16 Desember 2024   12:30 Diperbarui: 16 Desember 2024   12:08 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda pasti merasa bahwa banyak hal di dunia saat ini diubah oleh globalisasi, bukan? Arus globalisasi, yang pasti berdampak besar pada semua orang di seluruh dunia, menyebabkan perkembangan zaman saat ini. Seiring perkembangan zaman, pola pikir manusia tentunya menjadi terpengaruh dan mengikuti arus tersebut. Perkembangan zaman ini dapat berdampak baik atau buruk tergantung bagaimana kita melihatnya.

Globalisasi merupakan perubahan secara signifikan dalam peradaban manusia dan akan bergerak secara terus-menerus ke dalam masyarakat global, sehingga manusia tidak bisa menolak adanya pengaruh globalisasi karena globalisasi akan masuk dengan sendirinya dalam kehidupan masyarakat. Selain mengubah zaman, globalisasi juga mengubah banyak hal, seperti ekonomi, pendidikan, sosial, ilmu pengetahuan, dan bahkan moral bangsa, terutama moral remaja. Banyak remaja saat ini mengalami krisis moralitas yang mengejutkan. Dengan globalisasi dan kemajuan teknologi, etika dan perilaku remaja Indonesia berubah. Banyak remaja mencontoh perilaku dan mengikuti budaya asing yang tidak sesuai dengan etika Indonesia, tanpa mempertimbangkan positif dan negatifnya. Karena banyak dari mereka hanya mengikuti tren "anak zaman sekarang" untuk menjadi puas.

Ada banyak perbedaan yang dapat dilihat antara perilaku remaja di masa lalu dan saat ini. Dahulu, para remaja sangat memperhatikan hal-hal seperti tata krama, sopan santun, dan tutur bahasa yang baik. Namun, perilaku dan etika remaja Indonesia saat ini menyimpang, dan hal ini semakin marak dilakukan. Di sosial media, terlihat banyak remaja yang menyimpang dari etika dan norma, seperti penggunaan narkoba, pergaulan bebas, dan kehidupan malam, antara lain. Hal-hal semacam itu jelas sangat mengganggu, bukan? Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana globalisasi berkembang di Indonesia dan bagaimana dampaknya terhadap moralitas negara kita agar kita dapat memilih apa yang baik dan apa yang buruk darinya di hidup kita. 

Dampak Globalisasi terhadap Moralitas Remaja

Image by : pinterest 
Image by : pinterest 

Salah satu dampak utama globalisasi terhadap moralitas remaja adalah hubungannya dengan penyebaran budaya dan nilai-nilai dari berbagai negara di seluruh dunia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat remaja lebih mudah terpapar budaya, norma, dan nilai-nilai dari berbagai negara, yang dapat berdampak besar pada pola pikir dan perilaku mereka tentang moralitas. Remaja yang terbiasa mengikuti fomo dalam berbagai cara yang menjadi tren membuat mereka lupa akan budaya mereka sendiri. Para remaja dengan senang hati menunjukkan budaya asing mereka. Mereka bangga dengan fakta bahwa dia memiliki semangat perubahan. Selain itu, mereka secara tidak sadar menghina budaya dan etika negara mereka sendiri. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari orang-orang di sekitar kita atau di postingan sosial media mereka. Selain itu, globalisasi juga membawa perubahan dalam pola konsumsi dan gaya hidup remaja. Penerobosan budaya populer global melalui media massa, internet, dan platform media sosial memberikan akses yang lebih besar bagi remaja untuk terlibat dalam perilaku yang dapat mempengaruhi moralitas mereka. Untuk mengatasi dampak globalisasi terhadap moralitas remaja, perlu dilakukan upaya yang luas dan terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan moral dan karakter harus ditingkatkan di sekolah-sekolah untuk membantu remaja mengembangkan kesadaran moral dan kemampuan untuk membuat keputusan moral yang tepat saat menghadapi tantangan globalisasi. Dalam era globalisasi saat ini, remaja berperilaku dengan cara yang sangat berbeda, bahkan ketika mereka tidak berbicara sama sekali.Globalisasi yang semakin berkembang mengandung lebih banyak dampak negatif daripada positif, dan dampak negatif ini akan terus menghantui generasi mendatang. Negara-negara yang hanya melihat satu aspek dari perkembangan ini akan sulit untuk memahami dampak globalisasi. Karena itu, kita harus dapat melewati atau berdamai dengan era saat ini. Remaja tidak boleh dijajah oleh era globalisasi. Mereka harus belajar tentang globalisasi agar mereka tidak terjerumus terlalu jauh dan sulit untuk diselamatkan di kemudian hari.

Cara Remaja Menghadapi Globalisasi dengan Tetap Menjaga Moralitas Bangsa 

1. Pendidikan Nilai Moral: Keluarga dan sekolah dapat mengajarkan remaja nilai-nilai moral seperti kejujuran, kepedulian, kerja keras, dan tanggung jawab. Ini membantu mereka memahami pentingnya moralitas dalam kehidupan mereka.
2. Berpikir Kritis: Mengajarkan remaja untuk berpikir kritis tentang informasi yang mereka terima dari berbagai sumber. Mereka perlu mampu menilai nilai-nilai yang disampaikan dalam konteks globalisasi dan mempertahankan moralitas mereka bahkan di tengah-tengah pengaruh luar.
3. Penguatan Identitas Budaya: Membantu remaja memahami dan menghargai warisan budaya mereka dapat memberi mereka dasar yang kuat untuk mempertahankan prinsip-prinsip tradisional sambil menghadapi dunia modern. Ini dapat dicapai melalui festival budaya, pertemuan komunitas, atau bahkan pendidikan sejarah dan bahasa lokal.
4. Pemberdayaan Diri: Mengajarkan remaja keterampilan sosial, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan yang baik dapat membantu mereka menjadi pribadi yang lebih kuat. Dengan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, mereka lebih mampu menahan tekanan dari lingkungan yang mungkin bertentangan dengan prinsip moral mereka. 

Dalam mempertimbangkan dampak globalisasi terhadap moralitas remaja, terlihat bahwa globalisasi mengubah norma, nilai, dan gaya hidup remaja. Remaja sering terpapar budaya asing melalui media dan teknologi digital. Ini dapat memengaruhi cara mereka berpikir dan berperilaku. Meningkatkan identitas budaya, pendidikan moral di sekolah, penggunaan teknologi yang bijaksana, dan pembentukan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah beberapa cara remaja dapat mempertahankan etika bangsa di era globalisasi. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, untuk bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan generasi muda Indonesia untuk berkembang secara moral dan berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun