Mohon tunggu...
Nuraini
Nuraini Mohon Tunggu... Jurnalis - Menempuh Pendidikan Tinggi di Universitas Pamulang

hallo, saya ainii

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengasah Pemikiran Kreatif: Strategi, Penerapan, dan Relevansi dalam Kehidupan Modern Bersama Astri Octaviani, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unpam

15 Januari 2025   11:58 Diperbarui: 15 Januari 2025   11:58 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Raditya Dika juga membahas pentingnya berbagi ide dan mendiskusikannya untuk mengelola ekspektasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kreativitas seseorang.


Bu Astri menjelaskan bahwa kemampuan memahami dan mengelola pikiran merupakan keterampilan penting yang mendukung proses berpikir kreatif. "Pikiran adalah fondasi dari tindakan. Jika dikelola dengan baik, pikiran dapat menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi tantangan," ujarnya.

Menurut teori Aaron Beck, ada beberapa perangkap pikiran yang sering kali menghambat kreativitas dan pengambilan keputusan, di antaranya:

  1. Melompat ke Kesimpulan: Mengambil keputusan tanpa data yang cukup.
  2. Tunnel Vision: Fokus hanya pada satu aspek masalah tanpa mempertimbangkan pandangan lain.
  3. Overgeneralisasi: Menganggap satu pengalaman berlaku untuk semua situasi.
  4. Membaca Pikiran: Mengasumsikan apa yang dipikirkan orang lain tanpa bukti.

Untuk menghindari perangkap ini, Bu Astri menganjurkan langkah-langkah berikut:

  1. Tuliskan Pikiran: Dokumentasikan ide atau kekhawatiran untuk memahami pola pikir Anda.
  2. Tanyakan Fakta: Validasi asumsi dengan data atau bukti nyata.
  3. Lihat Sudut Pandang Lain: Cobalah memahami masalah dari perspektif yang berbeda.
  4. Kelola Emosi: Bu Astri menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pikiran dan emosi dalam proses pengambilan keputusan.

Sebagaimana dibahas oleh Raditya Dika, kemampuan mengelola pikiran ini juga relevan dalam menghadapi kekecewaan. Dengan cara ini, seseorang dapat menjaga ketenangan dan menemukan solusi kreatif.

Kesimpulan: Kreativitas sebagai Kunci Keberhasilan
Pada akhir pembelajaran, Bu Astri menyimpulkan bahwa kreativitas adalah keterampilan yang terus berkembang melalui pengalaman dan latihan. "Pemikiran kreatif memungkinkan kita untuk mengatasi hambatan, menciptakan solusi inovatif, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," jelasnya.

Dengan mengelola pikiran secara efektif, seseorang dapat meningkatkan kreativitas dan menghadapi tantangan hidup dengan pola pikir yang positif. Contoh dari Raditya Dika dan Nikita Willy menunjukkan bahwa kreativitas memiliki aplikasi luas dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pengelolaan emosi hingga pengasuhan anak.

Bu Astri menegaskan, "Saatnya kita mengasah kreativitas tanpa batas, menggali potensi terbaik dalam diri, dan menciptakan perubahan positif bagi dunia."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun