Mohon tunggu...
Nuraini
Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN PALANGKA RAYA

Ass'alamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, Perkenalkan Saya Nuraini dari Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Permasalahan dalam Perbedaan Perilaku Konsumtif Ketika di Desa dan di Kota

27 April 2023   16:34 Diperbarui: 27 April 2023   16:37 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Terlalu banyak perbincangan yang terjadi pada masyarakat setempat di cibiran konsumsi perbedaan di perkotaan serta di pedesaan. Bahwasanya banyak opini yang didapat dari berbagai tempat pada dasarnya banyak yang mengatakan bahwa pola konsumsi serta harga yang tersedia lebih murah dibandingkan di pedesaan. namun secara langsung Saya membuktikan bahwasanya pada harga konsumsi diperkotaan lebih mahal dibanding dengan harga konsumsi didesa bahkan mengkonsumsi pun bisa terlihat berbeda yang sudah dialami selama ini mengkonsumsi diperkotaan lebih terjangkau dikarenakan mahal berbeda dengan di desa dalam mengutamakan konsumsi dengan harga yang lebih murah dan bisa menikmati apa yang didapat.

Secara fakta yang terdapat dalam pola konsumsi ialah mulainya dari harga pun yang berbeda pola makanan pun juga berbeda mengapa demikian ?

Bahwasanya pola konsumsi makanan di kota jauh lebih banyak dibandingkan di desa. Hal ini tentu saja dengan perbedaan pola konsumsi ketika di kota dan di desa sangat berbeda pesat sebab dikota terlalu banyak produk-produk yang tidak ada di desa hal ini juga sangat jelas perbedaan yang begitu jauh dari segi harta yang berbeda dengan di desa. Masyarakat desa memiliki pola konsumsi yang sederhana, sedangkan pola konsumsi masyarakat perkotaan lebih nyaman karena yang didukung dengan fasilitas wilayah yang lebih lengkap, serta memudahkan mereka dalam memenuhi kebetuhannya. Bisa dikatakan bahwasanya di kota dan di desa memiliki masing-masing pola konsumsi yang berbeda dan masyarakat-masyarakat yang memiliki pola konsumsi dan pola pikir yang berbeda.

Adapun dampak dari masalah ini adalah adanya pengeluaran yang tidak terduga dari masyarakat pedesaan ketika beralih ke perkotaan dari segi pola konsumsi serta hal-hal yang lain seperti perbedaan harga di desa dan diperkotaan, harga produk-produk yang begitu mahal dibandingkan dengan di desa, produk-produk yang tidak ada di desa, dan pola pikir serta pola konsumsi yang berbeda dari masyarakat pedesaan dan perkotaan. Bukan hanya pola konsumsinya saja yang berbeda kali ini ada hal lain yang dapat dibilang perbedaan yang sangat besar bagi masyarakat pedesaan adanya pergaulan bebas dari perkotaan jika dibandingkan dengan pergaulan di desa sungguh sangat berbeda yang dimana membuat masyarakat desa terpukau.

Menurut para ahli mengenai perilaku ini. James F. Engel Et Al mengatakan perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Yang kedua David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta mengatakan bahwa perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktifitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa. dan yang ketiga Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf juga mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat pengalamannya dengan produk pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.

Pendapat Saya mengenai masalah ini ialah tentu saja dari segi pengalaman mempunyai hal yang berbeda seperti orang rantau dari desa ke kota, yang bisa dibilang sangat jauh perbedaan antara kedua tersebut dari segi pola konsumsi, pola pikir, pergaulan dan juga pengeluaran yang banyak diperkotaan.

Kesimpulannya  bahwasanya perilaku konsumtif ketika di desa dan di kota sangat berbeda karena pengeluaran yang tidak diduga serta biaya-biaya yang berbeda dari pedesaan dan produk-produk yang tidak ada di desa membuat perantau jadi berkeinginan membeli produk-produk tersebut.

Sekian dan Terima kasih kepada pembaca yang telah membaca tulisan ini, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan ataupun kurang mohon dikoreksi. Semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca maupun penulis. Sekian dan Terima Kasih Banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun