Mohon tunggu...
NURAINI
NURAINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Your happy, i am happy

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Serba Serbi Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)

21 September 2023   10:30 Diperbarui: 21 September 2023   10:36 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari media sosial Presiden Republik Indonesia yaitu  Ir. H. Joko Widodo 

Pembangunan infrastruktur yang berkualitas merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan suatu negara. Salah satunya ialah Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara dua kota metropolitan ini dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.   Namun, dampak pembangunan ini harus dianalisis secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kepentingan umum benar-benar terpenuhi.

Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai pada 21 Januari 2016, saat Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama proyek tersebut. Proyek tersebut diberikan kepada konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang terpilih untuk membangun proyek kereta cepat pertama di Indonesia dengan perkiraan biaya US$5,5 miliar. Proyek tahap pertama ini akan menghubungkan Jakarta dan Bandung yang dinamakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Proyek ini awalnya dijadwalkan selesai pada akhir 2018, namun sempat tertunda beberapa kali. Kabar terkini, KCJB ditargetkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mulai beroperasi secara komersial pada 1 Oktober 2023 . Namun tanggal operasional ini akan berubah lantaran Kemenhub harus melihat kesiapan KCJB sebelum dioperasikan. 

Pembangunan KCJB ini secara langsung sangat berkaitan dengan asas kepentingan umum. Kereta Cepat ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat, baik untuk keperluan bisnis maupun pariwisata. Dengan adanya kereta cepat, waktu tempuh yang semula berjam-jam dapat dipersingkat menjadi kurang dari satu jam. Hal ini akan membantu masyarakat dalam menghemat waktu dan biaya perjalanan.

Selain itu, kereta cepat juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan raya. Penggunaan transportasi massal yang efisien dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang beredar di jalan dan dengan demikian mengurangi kemacetan. Dengan mengurangi kemacetan, waktu tempuh masyarakat akan semakin cepat dan produktivitas mereka dapat meningkat.

Adapun Dampak Positif Pembangunan KCJB ini, yaitu :

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan kereta cepat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Jakarta-Bandung. Dengan meningkatnya aksesibilitas, wilayah ini akan menjadi destinasi investasi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan lokal maupun internasional. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan akan menciptakan peluang kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut penuturan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yaitu Bambang Prihartono mengemukakan bahwa kereta berkecepatan tinggi ini diharapkan dapat mengurangi biaya logistik sebesar 6,8% pada tahun 2019.

b. Peningkatan Pariwisata

Dengan adanya kereta cepat, wisatawan dapat dengan mudah mengunjungi tempat-tempat wisata di Jakarta dan Bandung dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara dan mendukung perkembangan industri pariwisata di kedua kota ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun