Mohon tunggu...
Nur Aini
Nur Aini Mohon Tunggu... Apoteker - mahasiswa

Belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trus issue Tantangan dalam Perawatan Bayi Baru Lahir

8 Desember 2024   12:19 Diperbarui: 8 Desember 2024   12:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan 369/Menkes/ SK.III/2007, bidan meyakini bahwa  kehamilan dan persalinan merupakan proses alami  yang dialami semua wanita. Namun,  penting untuk diingat bahwa perempuan menghadapi risiko terhadap kesehatan fisik dan  mental selama proses reproduksi ini. Proses persalinan dan kelahiran  juga memerlukan penyesuaian gaya hidup pasca melahirkan (postpartum). Saat pertama kali menjadi seorang ibu, seorang wanita mungkin akan kebingungan bagaimana cara merawat bayinya. Bahkan tugas-tugas biasa seperti mengganti atau memakai popok dapat menimbulkan kecemasan bagi, terutama jika dia tidak memiliki pengalaman sebelumnya merawat bayi. Untuk menumbuhkan rasa kemandirian dalam berperan sebagai orang tua, baik ibu yang baru pertama kali melahirkan (primipara) maupun ibu yang sudah pernah melahirkan (multipara) memerlukan rasa percaya diri dan ketenangan.

Ibu adalah pengasuh primer bagi bayinya pada perkembangan fisik, sosial, emosional & kognitif. Maka menurut itu mak wajib sahih pada melakukan perawatan dalam bayi supaya bayinya   sehat.

Para ibu, terutama  yang baru pertama kali mempunyai bayi,  harus bisa merawat bayinya secara penuh, karena mereka berperan sebagai pengasuh utama  bayi  dan perawatan kesehatan fisiknya. Untuk kesehatan fisik dan mental. Perkembangan Sosial, Emosi, dan Kognitif Bayi. Hal ini harus didasari dengan memberikan edukasi agar ibu tidak merasa takut saat merawat bayinya (Rahmiati, 2015). Karena ini adalah anak pertama mereka, sebagian besar ibu memiliki sedikit pengetahuan atau pengalaman dan tidak tahu cara merawat bayi baru lahir. Oleh karena itu, anak pertama sering disebut anak eksperimen. Oleh karena itu, jika ibu menderita kondisi ini maka akan berdampak buruk bagi kesehatan bayinya.

Pelayanan neonatal merupakan pelayanan yang harus segera diberikan kepada bayi baru lahir. Selama minggu pertama, pengobatan diberikan oleh tenaga kesehatan profesional yang fokus menangani  kondisi ibu  dan bayi setelah lahir. Setelah melahirkan, ibu dianjurkan untuk segera menyusui bayinya setiap dua jam sekali. Ibu juga diharapkan memahami cara merawat bayinya di rumah, mulai dari  kebersihan, menyusui bayi, hingga merawat bayi saat sakit. Bayi memerlukan perawatan yang tepat di rumah karena perawatan yang tepat  memberikan dampak positif bagi perkembangannya, terutama perkembangan psikologis, sosial, dan spiritualnya. Bayi membutuhkan perawatan komprehensif untuk membantunya tumbuh dan berkembang dengan baik serta melindunginya dari rasa sakit yang dapat menyebabkan kematian bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi baru lahir per 1000 kelahiran hidup. WHO mengumumkan bahwa angka kematian bayi global pada tahun 2013 adalah 34 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan menurut data SDKI, angka kematian bayi di Indonesia sebesar 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian neonatal antara lain  BBLR, sindrom Down, infeksi neonatal, perdarahan intrakranial, sianosis, kelainan jantung, gangguan pernapasan, dan hidrosefalus pasca operasi.

pengaruh yg  terdapat  dalam  bayi  baru lahir tidak terlepas  dari  infeksi yg  rentan terjadi  dalam  bayi  baru lahir. Penanganan  &  perawatan  yg sempurna diharapkan  sang  ibu  yg  akan melakukan  perawatan  bayi  baru  lahir  di rumah. Jika bayi menerima perawatan yg kurang baik maka bisa mengakibatkan resiko dalam bayi yg dalam akhirnya memicu keluarnya pertarungan dalam bayi baru   lahir. Sebagai   contoh   merupakan   bayi   yg   mengalami   hipotermia   dampak memandikan bayi yg terlalu lama, ini bisa menyebabkan perkara hipoksemia dalam   bayi   baru   lahir   &   komplikasi   yg   lainnya. Pengetahuan   tentang perawatan bayi baru lahir sangat diharapkan sang ibu  yg baru saja pertama kali melahirkan bayinya. Bayi mempunyai kerentanan yg tinggi terhadap penyakit, sang karena  itu  untuk  mencegah  terjadinya  kesalahan  dalam  proses  perawatan  merupakan dengan  memberikan  edukasi  terhadap  ibu  hamil  yg  sedang  mempersiapkan kelahiran  bayinya(Wasiah  &  Artamevia,  2021). Perawatan  bayi  baru  lahir  yg penting  untuk  dilakukan  di  rumah   yaitu  1) Pemberian ASI yg sempurna,  2) Perawatan Tali pusat,& 3) Memandikan bayi yg sempurna.

Menjadi seorang ibu baru bukanlah hal yang mudah. Banyak hikmah baru yang perlahan harus  dipelajari para ibu dalam mengasuh anaknya. Salah satu tugas yang ditakuti banyak  ibu baru adalah memandikan bayinya. Jika bayi  masih lemah, ibu takut untuk memandikannya.

Memandikan bayi menghadirkan tantangan tersendiri bagi para orang tua, apalagi jika baru pertama kali memiliki anak. Banyak dari mereka yang tidak tahu cara memandikan bayi, sehingga mereka menyerahkan bayi tersebut kepada pengasuh atau neneknya.

Selain memandikan bayi, merawat tali pusat juga menjadi salah satu ketakutan para ibu. Selain itu, para ibu  juga  belum banyak mengetahui tentang perawatan bayi, terutama tentang cara merawat tali pusat yang benar dan cara merawat bayi. Jika tali pusar bayi baru lahir tidak dirawat dengan baik, maka dapat timbul infeksi (tetanus neonatal) yang  dapat menyebabkan kematian. 

Menyusui bayi baru lahir juga merupakan fokus perawatan bayi baru lahir. Sangat penting untuk memahami cara menyusui yang benar agar menyusui berikutnya berhasil. Menyusui dapat dilakukan oleh ibu baru, namun pengisapan dan posisi bayi yang tepat diperlukan untuk menghindari nyeri pada puting susu dan meredakan nyeri pada ibu menyusui (Pricilia, 2016). Sehubungan dengan permasalahan di atas, tim melakukan kegiatan penjangkauan masyarakat yang berfokus pada pendidikan ibu hamil tentang perawatan bayi baru lahir. 



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun