Mohon tunggu...
Nur Afwana
Nur Afwana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Islam Sultan Agung

Hallo, semoga berita yang saya terbitkan dapat menambah wawasan kalian, terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunci Pendidikan Holistik untuk Generasi Masa Depan

13 Januari 2025   20:06 Diperbarui: 13 Januari 2025   20:23 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia yang semakin kompleks dan berubah, pembelajaran sosial dan emosional (SEL) telah menjadi pendekatan utama dalam sistem pendidikan modern. Konsep ini tidak hanya berfokus pada kecerdasan intelektual tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, pengendalian emosi, dan pengambilan keputusan yang bijaksana.

Menurut laporan UNESCO, pembelajaran sosial dan emosional memainkan peran penting dalam mengembangkan generasi yang mudah beradaptasi, berempati, dan tangguh dalam menghadapi tantangan. "Pendidikan saat ini tidak lagi hanya tentang prestasi akademis, tetapi juga tentang bagaimana siswa mengelola emosi mereka dan mengembangkan hubungan yang positif," katanya. Anita Lestari, psikolog pendidikan dari Universitas Gadjah Mada, menghadiri Seminar Pendidikan Nasional di Jakarta.

Manfaat Pembelajaran Sosial Emosional

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Mental – Dengan belajar mengenali dan mengelola emosi, siswa dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.
  2. Meningkatkan Prestasi Akademik – Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki keterampilan sosial emosional yang baik cenderung lebih fokus dan sukses secara akademik.
  3. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Positif – SEL mendorong hubungan yang lebih harmonis antara siswa, guru, dan orang tua, menciptakan suasana belajar yang kondusif.
  4. Mempersiapkan Siswa untuk Dunia Kerja – Keterampilan seperti empati, komunikasi, dan kerja sama sangat dibutuhkan dalam lingkungan kerja masa depan.

Di Indonesia, pembelajaran sosial dan emosional secara bertahap diintegrasikan ke dalam kurikulum melalui program “Merdeka Belajar”. Guru didorong untuk menggunakan metode pembelajaran yang mendukung pengembangan keterampilan non-akademis, seperti diskusi kelompok, simulasi konflik, dan refleksi diri. "Program SEL ini akan membantu siswa tidak hanya belajar matematika dan sains, tetapi juga memahami cara menjadi orang yang lebih baik," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadim Makarim. 

Meskipun SEL memiliki potensi besar, penerapannya di Indonesia masih menghadapi tantangan seperti kurangnya pelatihan  guru dan terbatasnya sumber daya. Namun, dengan dukungan  pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, pembelajaran sosial-emosional akan menjadi pilar utama dalam menciptakan generasi  yang lebih mampu di masa depan. Pembelajaran sosial-emosional membuktikan bahwa pendidikan lebih dari sekedar angka, namun tentang pengembangan karakter dan kemanusiaan yang lebih baik.

Berita ini di unggah guna memenuhi [PENUGASAN UAS PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN] yang diampu oleh Ibu Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd. sebagai Dosen Pendidikan Matematika di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. 

Nur Afwana (34202300009)

Berita diatas diambil dari beberapa sumber diantaranya :

UNESCO - Social Emotional Learning

Kemendikbud.go.id - Program Merdeka Belajar

Kompas.com - Pendidikan dan Karakter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun