Ayah merupakan sosok yang kuat, pantang menyerah dan juga osok yang tangguh yang jarang meneteskan air mata, ia selalu mempunyai keinginan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya dan istrinya, senyum disudut bibirnya sudah cukup menggambarkan suasana hatinya.
Setiap hari ayah pergi mencari nafkah hanya untuk menghidupi anak-anaknya atau keluarganya. Dia bekerja dibawah teriknya matahari tanpa mengeluh, tanpa merasakan letih. Ia tak pernah menyerah dan ia tak pernah memikirkan dirinya sendiri, yang ia pikirkan hanya kebahagiaan anak-anaknya. Sungguh mulia hatimu ayah.
Bagi kami ayah adalah anugrah yang terindah yang Allah berikan kepada kami. Setiap saat ayah menasehati kami supaya menjadi anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua, anak-anak yang saling membantu kepada sesama. Tak bosan-bosannya ia menasehati kami.
Ayah… kami terlalu banyak salah padamu, terkadang kami saring melukai hatimu. Namun, hanya kata maaf yang terucap dari kami untukmu. Maafkan anak-anakmu ayah. Sungguh menyesalnya diri kami!!!
Cinta dan kasih sayang kami hanya untuk Ayah dan Ibu.