Universitas Pendidikan Indonesia melakukan Modul Pertukaran Pelajar Nusantara 2022 dilakukan dengan berkunjung ke Vihara Vipassana Graha. Vipassana Graha Vihara merupakan salah satu tempat ibadah bagi umat Buddha di Jawa Barat. Vihara ini terletak di Jl. Kolonel Masturi No. 69, Chikahripang, Lembang, Sukhajaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Vipassana Graha Vihara adalah vihara Buddha Theravada yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pada tanggal 3 Oktober 1976, Majelis Umat Buddha yang disebut Majelis Hukum Buddha Indonesia (MAPANBUDHI) didirikan di Bandung dan berganti nama menjadi Majelis Umat Buddha Theravada Indonesia (MAGABUDHI) setelah beberapa tahun. Saat itu, umat Buddha Theravada di Bandung belum memiliki vihara. Kembali ke Candi #41 (Gedung Permaba), Jl. Kebonjati No. 130 dan kembali ke Mt. Ijan No.8 Bandung.
Pada tahun 1985, umat Buddha Theravada di Bandung menerima kunjungan pertama mereka dari seorang biksu Thailand bernama Bante Paophan yang setuju untuk mengadakan Retret Pemerintahan di Bandung, jadi saya ditugaskan di pusat meditasi Chikaripan. Desa. , Lembang. Selama Retret Bante Paofang Raines, dia mengajarkan banyak ajaran Dhamma kepada umat Buddha. Dikatakan bahwa dia meminta bantuannya untuk mewujudkannya. Terkesan, dia menghabiskan waktu sekitar tiga bulan dengan umat Buddha Theravada di Bandung untuk menemukan tempat yang cocok untuk membangun biara. Namun, setelah retret Rayne berakhir, upaya untuk menemukan lokasi yang cocok tidak berhasil.
Meskipun biara adalah tempat pemujaan umat Buddha, banyak turis dari agama dan kepercayaan lain mengunjungi biara tersebut. Area biara ini memiliki patung Budha berbaring yang besar dan Anda dapat merasakan suasana Thailand.
Pada Rain Retreat tahun 1986, umat Buddha Theravada di Bandung menyambut untuk kedua kalinya seorang ahli meditasi, seorang biksu Buddha dari Thailand bernama Bante Tiva Abakaro. Pada Reigns Retreat di Bandung, beliau memberikan banyak pelajaran tentang meditasi yang ada.Pada kesempatan ini, keinginannya untuk mendirikan vihara ditegaskan kembali, dan beliau sangat mendukung dan menyarankan tempat yang cocok untuk membangun vihara.Setelah sekitar tiga bulan mencari, oleh akhir Retret Raines, dia tidak dapat menemukan tempat yang dia inginkan.
Biara yang indah dan sejuk ini dapat dikunjungi oleh semua kalangan. Tentunya ada aturan yang harus dipatuhi di vihara ini. Misalnya tidak memakai celana pendek atau rok, tidak merokok, dan melepas sendal atau sepatu saat memasuki bangunan vihara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H