Mohon tunggu...
Nur Afifah Ayu Winarsih
Nur Afifah Ayu Winarsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Sosial Penjual Boneka

28 Oktober 2022   16:45 Diperbarui: 29 Oktober 2022   19:39 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 19 Juli 2022, kelompok RTL (Rencana Tindak Lanjut) IMM Blue Savant Universitas Muhammadiyah Surabaya yang terdiri dari Nur Afifah Ayu Winarsih, Refi Yulia Rahmawati dan Oktavia Feryanti melakukan Analisis Sosial kepada masyarakat yang bertujuan untuk menganalisis kondisi suatu keluarga kemudian mencarikan solusi terhadap keluarga tersebut. 

Di jl. Kalijudan Surabaya kami kelompok 14 mengunjungi Toko Boneka. Beliau bernama Pak Sutadji beliau berumur 65 Tahun. Beliau mulai berdagang dari jam 6 pagi - 7 malam. Namun dagangannya tidak memerlukan modal karena beliau dititipkan oleh temannya sendiri, apabila bonekanya laku banyak  beliau setor ke temannya,  jadi sebulan itu laku paling banyak 3 boneka lalu disetorkan hasil dari penjualannya itu, bapak tersebut tidak ambil untung, namun diberi komisi oleh temannya.

Istri bapak Sutadji sudah meninggal 1 tahun yang lalu akibat sakit struk selama 1 tahun lebih, beliau sempet menemani jualan pakai kursi roda. Untuk pendidikan bapaknya hanya sekedar sekolah SD tapi tidak sampai lulus. Bapak penjual boneka  memiliki tiga anak  yang 1 cowok dan 2 cewek untuk anak yang pertama sudah berkeluarga dan yang duanya masih belum. Ketiga anaknya lulusan SMA semua. Anaknya sudah bekerja sendiri jadi ada yang bekerja di kuli bangunan, menjadi seles, dan membuka usaha sendiri seperti dagangan jajan.

Secara ekonomi keluarga bapak Sutadji bisa dibilang berkecukupan meski ada beberapa kendala yang dialami mulai dari biaya rumah tangga. Terutama pada masa pandemi covid-19 penghasilannya sangat menurun, yang dalam perhari yaitu sekitar 50 rb  kadang tidak pasti ada yang beli, saat itu penghasilan seminggu paling banyak 200 rb, sebelum covid dagangannya lebih dari 2 tahun seminggu kira-kira mendapatkan 500 rb. Beliau sempat terserang virus covid-19 tapi isolasi mandiri dirumah, hingga Beliau bolak balik beli oksigen karena sampai sesak nafas sekitar 1 mingguan.

Jika dianalisis secara mendalam mengenai keluarga Bapak Sutadji, tim kami menemukan terdapat permasalahan yang menjadi perhatian bersama. Permasalahan tersebut muncul akibat penghasilan Beliau masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Dengan permasalahan tersebut, tim kami memberikan solusi yang diharapkan dapat menjadi jawaban dari permasalahan yang tengah dihadapi oleh Bapak Sutadji yaitu dengan membatu mempromosikan dagangannya melalui  promosi dari mulut-kemulut kepada teman-teman agar dagangannya bisa dikenal masyarakat luas. Kemudian dari Tim kami juga memberikan bantuan  untuk kebutuhan sehari-hari Bapak penjual boneka yaitu sembako yang berisi beras, gula, telur dll. Semoga dengan mempromosikan dagangan bapak penjual boneka diberbagi media pengunjungnya semakin bertambah dan penghasilannya juga bertambah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun