Setiap malam Raka menaiki bukit kecil di luar desanya. Ia mencari tempat di mana dia bisa memikirkan mimpinya dan merasakan angin sepoi lembut. Dia bertemu dengan seorang gadis yang duduk di sana suatu malam. Dia tersenyum dan menjawab, "Namaku Nira." Raka tidak bertemu Nira lagi setelah malam itu. Di tempat titik Nira terakhir kali duduk, dia tidak menemukan apa pun kecuali sepucuk surat yang berbunyi, "Terima kasih telah mendengarkan aku. Meski langkahku tak lagi di sini, aku akan terus melangkah meraih mimpiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H