Disaat pandemi seperti ini, semua yang berhubungan dengan aktivitas tatap muka diganti secara daring, khususnya dibidang pendidikan. Seiring berjalannya waktu, tak sedikit peserta didik yang mulai merasa jenuh dengan sistem belajar daring yang diterapkan saat ini.
Memang, belajar secara daring ini lastinya memberikan dampak positif maupun negatif. Seperti yang dirasakan Dwi Laksono, seorang mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia.
Ia mengatakan Bahwa dampak positif dari situasi pandemi saat ini, ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, dirinya dipermudah untuk mencari informasi di internet. Bahkan, untuk jam pertemuanpun juga tidak dibatasi oleh waktu seperti belajar biasanya.
Meski begitu, tak semua peserta didik yang dapat memahami setiap materi dalam tiap sesi perkuliahan daring ini. Seolah para mahasiswa dan mahasiswi dipaksa mengerti akan setiap materi yang diberikan oleh tenaga pengajar.
Tak hanya itu, terkadang kuota internet serta sinyal yang tak mendukung juga sering jadi penghalang dalam proses belajar mengajar secara daring.
Tentunya, semua lapisan masyarakat Indonesia ingin pandemi akibat wabah asal Wuhan, Cina ini bisa berlalu. Oleh karena itu, peranan pemerintah dalam menangani penyebaran virus Covid 19 di tanah air harus dimaksimalkan, supaya semua aktivitas termasuk proses belajar mengajar bisa kembali seperti biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
