ARTIKELÂ
JUDUL (Mengatasi Rasa bersalah dengan self forgivenes)
Nama : Nurafiah (2022A1H102)
Kelas : 4c PGSDÂ
Bayangkan situasinya ketika kamu secara tidak sengaja menyakiti perasaan seseorang yang sangat dekat denganmu. Akibatnya, dia marah dan tidak mau memaafkanmu. Jika situasi ini terjadi, ada kemungkinan besar bahwa anda akan merasa sangat bersalah. Sering kali, kita merasakan bersalah ketika sadar bahwa perilaku kita telah menyakiti orang lain.
Rasa bersalah merupakan perasaan yang timbul sebagai tanggapan atas kesalahan yang kita lakukan, terutama ketika kita menyakiti orang-orang terdekat seperti orang tua, pasangan, sahabat, dan lainnya. Tidak diragukan lagi, rasa bersalah bisa membuat kita merasa tidak nyaman. Terasa seakan-akan kita tidak berhak untuk dimaafkan, dan menginginkan kesempatan untuk bisa kembali ke masa lalu dan mencegah kesalahan yang sudah terjadi.
Merasa bersalah akan menjadi sangat buruk jika kita terus-menerus menyiksa diri kita sendiri hingga kita kehilangan motivasi untuk hidup. Rasa bersalah juga sering membuat kita berandai-andai, yang pada akhirnya membuat kita kehilangan kenyataan.
Namun, apakah rasa bersalah dianggap sebagai sesuatu yang buruk?Mungkin tidak rasa bersalah biasanya muncul dalam diri kita sebagai penunjuk agar kita tidak mengulangi tindakan atau ucapan yang berpotensi merugikan orang lain di masa depan. Karena itu, rasa bersalah memainkan peran penting dalam menjaga kita dan orang-orang di sekitar kita agar terus melakukan hal-hal baik dan saling membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H