Mohon tunggu...
Nur Anisa
Nur Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Prodi Akuntansi

Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi di Masa Pandemi yang Mengancam Kualitas Pendidikan

17 Juli 2021   10:01 Diperbarui: 17 Juli 2021   10:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ekonomi Indonesia yang semakin mengkhawatirkan di masa pandemi ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat tingkat ke bawah. Hal ini tentunya harus ditanggulangi dengan penuh kesabaran. Dengan keadaan ekonomi sekarang, tentunya mengenai sektor pendidikan pula. Di mana banyak anak- anak yang susah untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya. Mulai dari seragam sekolah, buku, alat tulis, serta kebutuhan lain, meskipun banyak program yang dicanangkan pemerintah untuk memberikan bantuan pendidikan. Juga terdapat banyak orang tua siswa di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Pandemi yang sedang melanda Indonesia sejak 2 Maret 2020 hingga pertengahan tahun 2021 ini belum juga dapat dimusnahkan dari dunia terutama negara kita tercinta Indonesia. Penyakit ini berasal dari China, yang mana penyakit ini mulai terdeteksi pertama kali pada awal Desember 2019. Kasus positif covid-19 sampai dengan tanggal 2 Juli 2021 sudah mencapai 25.830 kasus. Menurut WHO (World Health Organization) seharusnya hanya mencapai 5% angka positif, sedangkan angka positif di Indonesia  sendiri sudah mencapai 20%.

virus korona merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas, ringan, hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Namun, beberapa jenis virus korona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti:

  • MERS-CoV
  • SARS-CoV
  • Radang paru-paru

Dengan mudahnya virus ini menyebar sehingga angka kepositifan di Indonesia pun meningkat pesat. Dengan keadaan seperti ini, pemerintah mengambil langkah untuk segera melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah yang banyak terinfeksi virus korona, dengan berbagai pentimbangan terlebih dahulu. PSBB ini dilakukan agar tidak banyak orang saling berinteraksi jarak dekat, agar memperkecil penyebaran virus. Dengan adanya PSBB ini para pelajar pun di melakukan SFH (Sekolah Dari Rumah). SFH ini pun dirasakan orang tua bukan solusi yang tepat, sehingga kualitas pendidikan pun dirasakan menurun.

Menurut Kementerian Ketenagakerjaan sendiri sudah mencapai 1,7 juta karyawan yang di PHK per Mei 2020, sedangkan KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) justru lebih tinggi sekitar 6,5 juta karyawan. Padahal pendapatan mereka hanya bergantung pada itu saja, sedangkan tuntutan untuk bertahan hidup sangat banyak di butuhkan.  Sekitar setengah dari 3,3 miliar pekerja di dunia mengalami risiko kekurangan uang dan mengalami kehilangan pekerjaan di berbagai tingkatan. Dengan banyaknya orang yang di PHK ini tentunya banyak para orang tua yang mengalami kesusahan dalam membiayai kebutuhan sekolah anaknya, apalagi sekarang pemerintah mengambil langkah untuk para pelajar melakun SFH, yang mana kebutuhan pun semakin banyak, seperi  diwajibkan memiliki HP maupun laptop.

Masalah biaya pendidikan di Indonesia belum bisa terselesaikan walaupun sudah banyak program yang dicanangkan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan ini. Biaya pendidikan yang mahal tidak hanya pada pendidikan Sekolah Dasar, melainkan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan juga pada bangku perkuliahan, walaupun pada kampus negeri sekali pun. Padahal PTN (Perguruan Tinggi Negeri) menjadi tumpuan masyarakat untuk dapat mengakses pendidikan tinggi yang berkualitas. Sehingga banyak anak yang telah lulus dari Sekolah Menengah Atas lebih memilih bekerja saja. Sedangkan pada masa pandemi ini terdapat banyak karyawan yang di PHK. Dengan kondisi yang seperti ini tentu akan menambah angka pengangguran, yang mengakibatkan masalah kriminal di Indonesia meningkat.

Dengan menghadapi masalah ekonomi Indonesia sekarang tentunya pemerintah tidak hanya ambil diam. Banyak program yang dicanangkan pemerintah untuk mendongkrak masalah ekonomi Indonesia yang melonjak turun ini. Ada 5 (lima) langkah pemerintah untuk mengembalikan Pertumbuhan Perekonomian Nasional. Pertama, melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi di masa pandemi. Kedua, pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Ketiga, pemerintah memberikan bantuan kredit berbunga rendah dan menyiapkan berbagai program agar UMKM bergeliat kembali. Keempat, pemerintah menempatkan dana diperbankan guna memutar roda ekonomi. Kelima, pemerintah melakukan penjaminan kredit modal kerja untuk korporasi.

Semua langkah yang dicanangkan pemerintah termasuk melakukan PSBB tentunya sudah melewati berbagai pertimbangan terlebih dahulu. Besar harapan para masyarakat agar bumi ini kembali membaik, dengan adanya program-program di atas. Semoga permasalahn perekonomian ini segera bisa diatasi dan para orang tua tetap bisa membiayai pendidikan para penerus bangsa, agar Indonesia tetap bisa menghasilkan para pemuda-pemudi yang berprestasi dan berpendidikan tinggi. Serta diharapkan dapat berkurangnya angka pengangguran di Indonesia.

Referensi

Sumber: Halodoc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun