9 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2014, saya diberikan kesempatan untuk mengunjungi keindahan kota Bangkok, yang terletak di Thailand. Sebelum perjalanan menuju negara tersebut, terdapat beberapa persiapan penting yang harus dilakukan. Salah satunya adalah menukarkan mata uang rupiah menjadi mata uang baht Thailand.Â
Dalam proses pertukaran uang ini, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dengan cermat. Pertama-tama, penting untuk selalu memantau perubahan kurs valuta asing yang memiliki kemungkinan fluktuasi yang signifikan. Hal ini penting karena ada risiko menerima nilai tukar yang tidak menguntungkan dan dapat berdampak negatif pada keuangan Anda. Selain itu, sangat penting untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam memilih tempat menukar uang. Selalu pastikan Anda melakukan pertukaran di tempat yang resmi dan terpercaya guna menghindari risiko pemalsuan uang atau penipuan yang mungkin terjadi.Â
Namun tidak usah khawatir lagi karena saat ini Bank Indonesia dan Negara sudah dapat mempermudah pembayaran kita dengan mengadakan sistem pembayaran Regional Payment Connectivity. Dengan adanya sistem pembayaran ini sudah tidak perlu repot-repot lagi untuk menukarkan uang serta membawa uang tunai banyak-banyak.Â
Bank Indonesia bersama dengan empat bank sentral lainnya, yaitu Bank of Thailand, Bank Negara Malaysia, Monetary Authority of Singapore, dan Bangko Sentral ng Pilipinas, menjalin kerjasama dan meluncurkan Regional Payment Connectivity (RPC) system. Penandatanganan perjanjian kerjasama ini terjadi di Bali pada tanggal 14 November 2022. "Ketika kita berada di salah satu dari lima negara ASEAN ini, kita dapat dengan mudah menggunakan kode QR, termasuk menggunakan standar kode QR Indonesia, seperti yang dapat kita lakukan di Thailand," kata Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia. Melalui sistem pembayaran RPC, masyarakat Indonesia akan mendapatkan kemudahan dalam menggunakan mata uang di luar negeri, begitu pula para wisatawan dari kelima negara ASEAN yang terlibat akan merasakan kemudahan dalam menggunakan mata uang di Indonesia.
Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia juga sangat mendukung dengan adanya sistem pembayaran sebagaimana katanya "Saya mendukung inisiatif Regional Payment Connectivity ini terus diperluas hingga ke tingkat global, karena kemudahan akses pembayaran akan memberikan dampak besar bagi ekonomi, khususnya sektor pariwisata perdangan dan UMKM sehingga akan mendorong akselerasi permulihan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif."Â
Memang benar adanya dampak besar bagi ekonomi sebagaimana pak Joko Widodo sebutkan. Dengan adanya sistem pembayaran ini tentu akan mempermudah pembayaran lintas negara seperti proses pembayaran yang relatif cepat dan tanpa mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan sehingga hal ini dapat mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi antara negara-negara yang terlibat.
Para wisatawan pun akan merasa terangsang sebab adanya kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan mata uang lokal, wisatawan akan merasa lebih nyaman dalam melakukan transaksi, menghabiskan lebih banyak uang di destinasi wisata sehingga hal tersebut dapat merangsang pertumbuhan sektor pariwisata.
Sudah sangat terlihat bukan perbedaan sistem pembayaran yang dilakukan 9 tahun yang lalu dengan sistem pembayaran sekarang? Negara beserta Bank Indonesia sudah memfasilitasi kita dengan adanya sistem pembayaran Regional Payment Connectivity ini dan tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia harus selalu mendukung perkembangan Indonesia dengan cara masyarakat diharapkan dapat memahami serta menggunakan teknologi ini supaya Indonesia dapat lebih berkembang dan maju. Masyarakat juga diharapkan untuk selalu mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku dalam menggunakan RPC seperti batas transaksi, menggunakan saluran resmi dan aman untuk melakukan transaksi, dan tidak terlibat dalam praktik ilegal atau penipuan.Â
Sumber :
https://www.bi.go.id/id/default.aspx