Mohon tunggu...
Nur Utami
Nur Utami Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sudah Menjadi Wakil Rakyat?

10 April 2015   11:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Wakil rakyat, seharusnya merakyat.. Jangan tidur waktu sidang soal rakyat..

Wakil rakyat, bukan paduan suara.. hanya tahu nyanyian lagu setuju…”

Sepenggal lirik lagu milik Iwan Fals ini menggambarkan secuil kondisi yang real di kalangan para Wakil rakyat yang duduk di bangku Pemerintahan kita. Bukan rahasia umum jika banyak para anggota DPR dan sejenisnya tidak terlalu serius untuk mengurusi masalah yang ada di negeri ini. Betapa tidak, mereka lebih memilih untuk asyik dengan dunianya sendiri, urusannya sendiri, dibandingkan dengan menghadiri rapat rutin DPR. Ya. Kenapa saya menyebut DPR, karena memang banyak kontroversi disana.

Banyaknya kewenangan yang dimilikinya membuat DPR menjadi lembaga yang berkuasa dan memiliki space yang kuat di pemerintahan. Tak terkecuali untuk membuat kebijakan seenaknya sendiri yang tidak ada manfaatnya untuk rakyat luas. Belum juga memperlihatkan kinerjanya, sudah ingin mendapatkan bonus yang neko-neko dengan pengadaan tunjangan uang muka mobil pejabat. Bukannya hak itu setelah ada kewajiban?

Dimana si logika mereka? Ditengah-tengah rakyat sedang sengsara memikirkan bagaimana untuk tetap melangsungkan hidup dengan segala keterbatasan yang dialaminya, eh malah diberikan suguhan berita yang sungguh tidak pada waktunya.

Paduan suara juga terkadang terjadi disana. Itu terlihat dengan adanya pemilihan calon Ketua Kapolri Budi Gunawan yang diajukan oleh Presiden Jokowi. Semua partai di DPR menyetujuinya, kecuali Demokrat. Padahal jika mau mencari lagi, banyak yang lebih baik trade record-nya dari pada BG. Masa hanya ada 1 calon tunggal?

Bicara masalah pemimpin dan pemerintahan memangtidak ada habisnya. Ya! Tidak ada pemimpin yang sempurna. Apalagi dengan melihat bahwa Indonesia dengan sistem Presidensialnya, dengan Negara hukumnya, dengan rakyatnya yang hampir 250 juta jiwa, dengan luasnya cakupan wilayah yang dipimpin, dan dengan ide gagasan masing-masing … mungkin memang sulit untuk menghandle itu semua. Apakah itu yang menjadi permasalahan belum terkendalinya negeri ini?

ahh.. memang masih banyak PR negeri ini, untuk membenahi segala kebijakan pemerintahan yang memang mencoba untuk membawa Negara ini maju dan bersaing diluar. Apalagi jika melihat sekarang telah memasuki masa MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang jelas-jelas membutuhkan skill yang lebih dari biasanya. Bukan hanya rakyatnya, tapi pemerintahannya pula.

Jadi? Bagaimana wakil rakyat seharusnya bekerja?

Jawabannya cukup memihak rakyat dan membuat kebijakan yang rasional, maka akan tetap didukung dan dipertahankan hingga akhir masa jabatannya. Itu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun