Mohon tunggu...
Nur Ma'rifah
Nur Ma'rifah Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlakukanlah Otak dan Pribadi Anak dengan Baik

9 Oktober 2011   10:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:10 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Otak merupakan sesuatu, yang diciptakan Tuhan dengan segala kesempurnaannya. Berjuta sel da berjuta keajaiban berada di sana. Banyak buku yang mengupas tentang otak. Perlu diketahui ukuran otak setiap manusia berbeda-beda. Penggunaan otak setiap hari tidak akan merusak otak atau merugikannya, tapi malah menguntungkan. Karena sel-sel yang ada di otak kita terus berkembang. Otak manusia ada beberapa bagian, diantaranya oak kiri dan kanan. Otak kiri berhubungan dengan rumus-rumus, hafalan, menghitung (kecerdasan). Sedangkan otak kanan berhubungan dengan kreativitas. Penggunaan otak kiri dan kanan haruslah seimbang. Misal dalam pembelajaran, ketika seorang guru mengajar, guru sebisa mungkin menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri siswa. Sebagai contoh dalam pembelajaran MTK, guru mengajarkan materi tentang perhitungan dengan menggunakan metode belajar sambil bermain. Selain mengaktifkan otak kiri anak juga mengaktifkan otak kanannya. Penggunaan otak yang tidak seimbang menimbulkan kelelahan dan kejenuhan bagi orang yang belajar. Otak kanan kemudian berfungsi sebagai pengganggu otak kiri yang sedang pusing dengan rumus-rumus dan hafalan. Apabila otak kiri dan otak kanan anak berkembang sejalan, anakpun akan berkembang secara optimal.

Anak sebagai individu

Awal pembelajaran yang paling utama pada anak adalah di keluarganya. Diawalai mulai sejak dalam kandungan anak sebenarnya sudah mendapatkan pembelajaran. Misal pada saat bayi masih dalam kandungan terkadang si ayah mengajaknya bercakap-cakap yang sebenarnya mirip seperti ngomong sendiri “nak besok kamu kalo udah besar, jadi anak yang pintar ya..” Nah walaupun sebenarnya menurut kita tidak penting, tapi itu merupakan pelajaran yang sangat dini bagi calon anak. Memperlakukan anak sebagai individu harus sangat berhati-hati. Perlakukan anak sebaik mungkin, membangun sikap positif anak merupakan langkah penting, agar mereka bisa diterima di lingkungannya. Jangan sampai anak meniru sikap negative dari orang tuanya yang berakibat mereka tidak diterima baik dilingkungannya.

Begitu juga sebagai seorang pembimbing. Pembimbing tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja kepada siswanya, namun sikap, tingkah laku, juga harus di ajarkan. Tidak hanya diajarkan namun guru juga member contoh melalui tindakan dan sikap guru tersebut.

Perkembangan anak sebagai pribadi yang unik.

Unik berarti berbeda dari yang lainnya. Setiap pribadi anak itu berbeda-beda. Orang tua, guru harus memahami itu semua. Perkembanga anak yang berbeda-beda itu menuntut guru, maupun orang tua memperlakukannya dengan cara yang berbeda. Walaupun disatu sisi ada persamaan pada beberapa individu. Potensi dasar manusia (pikiran, perasaan, dan kehendak) tiap individu berbeda-beda. Oleh karena itu sikap, minat kemampuan berpikir, watak, perilaku, dan hasil belajar tiap individu berbeda-beda satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun