Ngesuk 10 Muharom, Aja lali mengko bengi nggawe takir, ya! Nggo digawa nang Langgar
Ucapan di atas banyak terdengar dari ibu-ibu dukuh Karangsaga. Entah di warung belanja, di jalanan, di teras maupun di dalam rumah.
Jika sudah mendengar anjuran Imam Langgar (sebutan untuk surau di kampung kami) untuk membuat takir, maka warga kampung akan sibuk memikirkan menu apa yang akan ia sajikan dalam takir nantinya.
Takir adalah istilah yang digunakan warga kampung untuk menggambarkan nasi beserta lauk pauknya yang dibungkus dengan daun pisang. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman saat ini tak semua takir dibungkus dengan daun pisang. Saat ini beberapa ibu-ibu lebih memilih membungkusnya dengan kertas minyak maupun stereofoam.
Takir sendiri biasanya dibuat pada hari-hari besar agama Islam seperti maulid nabi, isro' mi'roj, nisfu sya'ban, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk malam ini takir dibuat dalam rangka hari 10 Muharom.
Mengapa Takir?
Pendistribusian takir biasanya dilakukan setelah ibadah yang dilakukan selesai. Dimulai dengan menyerahkan takir pada tempat yang telah ditentukan sebelum ibadah bersama dilakukan, biasanya takir dibawa saat akan berangkat salat magrib. Jumlah takir disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga yang ada di rumah.
Setelah ibadah bersama selesai dilakukan, maka ada beberapa ibu-ibu yang akan mengambil takir di tempat pengumpulan untuk kemudian dibagikan secara acak kepada jamaah yang ada di Langgar. Satu orang mendapatkan satu takir.
Pembuatan takir ini bertujuan agar jamaah Langgar melakukan sedekah. Oleh karena itu pembagian takir dilakukan secara acak. Hal ini bertujuan agar setiap jamaah dimaksudkan melakukan sedekah berupa makanan kepada jamaah lainnya.
Sedekah sendiri merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dilakukan pada tanggal 10 Muharom. Selain sedekah, ada amalan apa lagi ya?
Amalan 10 Muharom
Dilansir dari nu.or.id, postingan Ustadzah Halimah Alaydrus dan apa yang disampaikan Kyai saya dulu saat mondok berikut ini amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada tanggal 10 Muharom.
1. Berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharom
Pada tanggal 10 Muharom banyak terjadi peristiwa besar dalam Islam, sehingga kita dianjurkan untuk berpuasa. Selain itu kita juga dianjurkan untuk melakukan puasa pada tanggal 9 untuk menyelisihi (agar berbeda) dengan kaum Yahudi yang juga melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharom.