Beberapa hari yang lalu seorang teman bercerita bahwa saat ini ia sedang mengadakan konsultasi dengan psikolog. Hal ini sudah mulai ia lakukan sejak beberapa bulan yang lalu. Ia bercerita bahwa ia merasa sering dihantui rasa cemas. Hal ini yang menjadikan dia akhirnya memilih berkonsultasi dengan psikolog.
Gangguan KecemasanÂ
Dilansir dari laman alodokter bahwa gangguan kecemasan merupakan salah satu dari jenis sakit jiwa. Gangguan kecemasan dialami seseorang dalam bentuk respons terhadap objek atau situasi tertentu dengan perasaan takut dan panik sehingga jantungnya berdetak lebih kencang.
Gangguan ini mungkin banyak dialami oleh beberapa orang, akan tetapi tidak semuanya sadar kesehatan jiwa mereka. Hal ini karena sebagian orang menganggap hal tersebut wajar terjadi. Sehingga mereka mengabaikannya tanpa penanganan yang tepat, dan akhirnya mengakibatkan hidup mereka sedikit berantakan.
Setelah teman saya melakukan konsultasi dengan ahli, tahukan kalian apa saran yang ia peroleh?
Selain mendapatkan resep obat, ia mendapatkan sebuah saran. Sarannya cukup sederhana, yaitu:
Buatlah jadwal kegiatan yang akan dilakukan setiap harinya.
Mendengar cerita temanku tersebut, saya pun sedikit kaget. Karena sepertinya hal tersebut tidak ada hubungannya dengan gangguan kecemasan yang dialami oleh teman saya.
Akan tetapi, seketika saya teringat dengan salah satu penjelasan dari sebuah chanel YouTube tentang penanganan jika kita mengalami burn out. Salah satu saran yang diberikan adalah membuat jadwal kegiatan (list to do) sehari-hari. Dikatakan dengan membuat jadwal kegiatan yang akan dilakukan dapat mengurangi kecemasan yang kita alami.
Dengan membuat jadwal kegiatan hidup menjadi lebih teratur. Selain itu kita juga bisa fokus terhadap apa yang akan kita lakukan, tujuan yang hendak kita capai, dan juga tidak terlarut dengan kekosongan aktivitas.Â
Karena bagaimana pun biasanya kecemasan timbul dikarenakan tujuan yang susah tercapai atau kesiapan yang kurang untuk mencapai tujuan. Kekosongan aktivitas juga bisa menambah kecemasan dikarenakan ketika seseorang kosong/luang biasanya akan cenderung over thinking.